[PUISI] Mengutuk Muram 

Sumpah serapah menolak realita kelam

Takdir memang sedang tak berpihak
Sedu sedan pedih kadang menyeruak
Turut hadir perasaan sesak
Ingin sejenak berlari mengambil jarak

Sumpah serapah barangkali terlontar
Mengutuk muram yang berbinar
Mengizinkan senyum hanya bertahan dalam samar
Menghadirkan perasaan hambar

Redup titik nyala hampir padam
Mengharap muram segera redam
Tak menghiasi sajak keheningan malam
Mengizinkan celah ruang diisi ketenangan

Baca Juga: [PUISI] Di Teras Rumah

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya