[PUISI] Empati yang Mati 

Kepedulian yang sudah terkikis 

Seruan hati dengan kata individualis
Meninggalkan secarik perasaan membeku
Tak lagi menghiraukan nada pilu
Atau sayat-sayat sembilu

Memang benar
Empati itu sudah mati
Terbawa hening bersama angin
Bersambut luka tak kunjung mengering

Pantas untuk dikatakan manusia apatis
Perih luka terasa mengiris
Tak lagi tampak sebuah tangis
Teredam dalam watak bengis

Baca Juga: [PUISI] Merah Jambu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya