[PUISI] Air Mata Suci 

Tangis dari yang tertindas

Pandangan dari manusia kecil sedikit kabur
Mendapati realita terlampau miris
Hati siapa tidak teriris?
Manusia kecil diperlakukan dengan bengis

Anak-anak dengan berlian menjuntai di pipi
Senyum bercampur air mata suci
Tertawa sambil menangis adalah rutinitas
Salahkah jika ingin tumbuh dengan bebas

Sudah tak terhitung tetesan air menyusuri muram
Dengan tatapan bernada pilu
Lihat raut muka berhiaskan sendu
Sedang lidah bersumpah tak ingin menggerutu

Baca Juga: [PUISI] Hati yang Rapuh

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya