[PUISI] Dari Sudut Tembok
Mengagumi dalam diam
ilustrasi seorang wanita berjalan sendirian (pexels.com/Nikita Nikitin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jauh dari sudut tembok-tembok
Tetap saja mata harus sembunyi
Hebatnya laut menghempas ombak
Tetap saja memancing sunyi
Merana dalam kata yang terpenjara
Meringis dalam mata yang basah
Meniarapkan otak yang penuh lara
Melelapkan raga yang juga ikut lelah
Melihatmu pun sudah cukup
Memberi kekuatan untuk aku tetap hidup
Tatapan yang membuatku gugup
Terbata dalam kata yang sayup-sayup
Baca Juga: [PUISI] Secangkir Kopi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All