[PUISI] Untuk Sementara

Semoga segera binasa

Jiwaku berteriak

Memekakkan raga yang selalu seenaknya

Aku tak berdaya dan tak tahu ada di mana

Namun mataku melihat mereka, dengan indahnya berlakon di dunia

 

Aku mendamba, namun juga tak menyukainya

Tubuh yang lelah untuk entah apa

Kakiku ingin berjalan beriringan dengan mereka

Namun kepala lebih jauh mengembara

 

Sekali lagi

Jangan tanyakan aku ada di mana

Aku selalu mendamba mereka

Namun juga membencinya

Mengapa tak bersenang-senang saja

Walau hitam dipuja juga

 

Bayanganku menari sendiri dalam redup langit yang berawan

Terkadang serpihanku menjelma mimpi buruk

Namun mereka juga rumah ternyamanku

Telah habis habis waktu oleh tanya dan marah

 

Mengapa ini, mengapa itu, mengapa aku

Anggap semua tak ada jawabnya

Anggap saja semua alasan tak berlogika

Hingga tiap muntahan kataku dapat kau terima begitu saja

Hingga aku lega, walau untuk sementara

Baca Juga: [PUISI] Abadi dalam Bungkus Kafanmu 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Irde Sira Photo Verified Writer Irde Sira

A beautiful day. Isn't it?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya