[PUISI] Saudade 

Sampai kapan rasa ini berakhir lega?

Senja itu bak tersenyum getir menatapku
Yang terpaku bersama riuh angin
Berbisik tentang jiwa patah lagi hampa
Bersimbur rindu diiringi nestapa

Perihalmu, begitu mengoyak kalbu
Teriris berkali-kali sembilu
Menciptakan luka yang tiada terobati waktu
Meninggalkan jejak duka dan ribuan pilu

Kita, jauh
Tapi, mengapa suarmu masih menggema?
Mengapa detak jantung itu masih terasa?
Mengapa harummu menyeruak laksana bunga
Yang baru saja mekar di tangkainya?
Menenangkan sekaligus menyiksa

Lantas, sampai kapan bumantara
Memandangku sengsara
Sampai kapan rasa ini berakhir suka
Tanpa tiada lagi duka?

Baca Juga: [PUISI] Menyisakan Sedikit Rumah 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya