[PUISI] Hujan di Bawah Bintang yang Menangis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langit hitam terbelah oleh garis-garis air yang meliuk
Mengalir dari mata bintang, menetes ke bumi dalam irama patah
Bintang-bintang menangis
Air mata mereka jatuh
Menggurat langit malam dengan kilauan aneh
Menciptakan hujan tanpa suara
Angin menderu berbisik dalam bahasa asing
Merangkul hujan dalam tarian liar
Menyapu jiwa-jiwa yang hilang dalam kehampaan
Daun-daun berbisik meresapi tetesan air mata bintang
Menghijaukan kembali harapan yang pudar di bawah bayangan langit yang menangis
Air mengalir membentuk sungai di langit
Mengalir ke cakrawala tanpa batas
Membawa mimpi-mimpi yang terlupakan
Lampu-lampu kota berkedip
Terpantul dalam genangan air seperti ribuan mata mengawasi
Melihat rahasia yang terurai dalam tetesan.
Tetesan air menghantam tanah seperti drum yang dipukul tanpa irama
Membangunkan malam dari tidur
Menyanyikan lagu-lagu dari dimensi lain
Cahaya bulan terpantul melalui prisma air mata
Menciptakan pelangi di tengah kegelapan
Warna-warna yang hanya bisa dilihat oleh mata tertutup
Suara-suara gaib terdengar bercampur dalam hujan
Membisikkan cerita yang belum pernah diceritakan
Menghanyutkan kita dalam lautan kenangan
Di bawah bintang yang menangis hujan adalah lukisan surealis
Tetesan air adalah kata-kata
Mengisahkan kisah cinta yang abadi
Baca Juga: [PUISI] Luput dari Pijakan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.