[PUISI] Anak Hebat
Direbutnya ia dari gendongku
ASI yang belum sepenuhnya terhenti mengiris ulu hati
Mbok, akankah tragedi Tetuka kecil terulang lagi?
Direnggut paksa kepolosan dari wajahnya
Tak tampak lagi senyum dari dunianya
Diganti kerut di dahi yang makin menjadi-jadi
Siap tak siap mana ada yang peduli
Mengeja ia dipuji
Menghitung ia disoraki
Lantas ditodong ilmu kanan kiri
Wujud baru dari Kawah Candradimuka masa kini
Otot kuat tulang besi
Dielu-elukan namanya tiada henti
Kondang tersohor tampak diberkati
Masih kutahan
Masih bisa kutahan
Sampai ...
Mbok! Anakku, Mbok ...
Ia pamit
Cium tanganku
Medan Kurukshetra masih minta tumbal
Baca Juga: [PUISI] Kisah Tak Bertuan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.