[PUISI] Jiwa-jiwa yang Patah

Sebab tiap jiwa adalah berharga

Kau injak ia dengan kata-kata
Kau bengkokkan bahagianya dengan kalimat pedas
Bahkan tanpa suara, hanya lantunan huruf di atas layar

Kau anggap dirinya adalah pantas
Untuk menerima semua cercaan
Kau anggap dirinya adalah layak
Untuk dikucilkan dan merasa hina
Toh hanya satu orang, balasmu

Bukankah satu terlalu banyak bila itu perihal jiwa?
Mengapa kau anggap rendah?

Jiwa-jiwa yang patah pun ingin bahagia
Jiwa-jiwa yang patah selalu berharap akan menemukan rumah

Sebab, sebelum kata menyerah dilayangkan
Ada seribu satu pencobaan dan beribu tanda tanya
Bagaimana cara mengeja bahagia?

Baca Juga: [PUISI] Manusia dan Hiperbolanya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya