TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Sepotong Roti Pengikis Pilu

Makna memberi tidak dinilai dari kuantitasnya

ilustrasi roti (unsplash.com/judowoodo_)

Satu roti dibagi rata kepada kawan sebaya

Raut wajah dua anak malang menahan luka

Debu menempel di kulit lembut para remaja

Mata kita tak bisa sembunyi dari segala derita

Dahaga kering habis terkuras oleh air mata

Perutmu berbunyi lagi, padahal sudah diisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Tangan kecilku tersayat luka, membakar logika

Sisa satu gigitan lagi, kurelakan kepadamu

Kau mengunyah sepotong roti pengikis pilu

Meski aroma roti masih memanggil, rasa haru

di benak lebih membuatku menggigil

Baca Juga: [PUISI] Hidup dalam Ilusi 

Verified Writer

Siti Ulumiah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya