[PUISI] Sepotong Roti Pengikis Pilu
Makna memberi tidak dinilai dari kuantitasnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu roti dibagi rata kepada kawan sebaya
Raut wajah dua anak malang menahan luka
Debu menempel di kulit lembut para remaja
Mata kita tak bisa sembunyi dari segala derita
Dahaga kering habis terkuras oleh air mata
Perutmu berbunyi lagi, padahal sudah diisi
Editor’s picks
Tangan kecilku tersayat luka, membakar logika
Sisa satu gigitan lagi, kurelakan kepadamu
Kau mengunyah sepotong roti pengikis pilu
Meski aroma roti masih memanggil, rasa haru
di benak lebih membuatku menggigil
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.