TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Meredam Air Garam tanpa Dendam

Seni mengikhlaskan demi tiba penggantinya

ilustrasi pria berkacamata tersenyum (pexels.com/@ibraimleonardo)

Terjebak dalam kilauan ilusi yang suram

Mencari catatanku di jurang yang curam

Senyumku hinggap sirnakan tetesan buram

Di kacamata yang datangkan suasana muram

Catatanku karam bak tertelan gigi geraham

Berjalan dengan pandangan yang tajam

Mencari jalan keluar tepat pukul enam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dedaunan kering berjatuhan terhantam

Amukan asam, entakkan kaki seram

Jadi jalan keluar dari lingkaran hitam

Tuk merelakan air garam tanpa dendam 

Demi birunya air laut yang mau meredam

 

Baca Juga: [PUISI] Takut Hilang

Verified Writer

Siti Ulumiah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya