TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Badut Ruangan

Menghibur segala meski hatinya merintih dalam duka

ilustrasi seorang badut (pexels.com/BROTE studio)

Dalam ruang megah nan sunyi sepi
Berdiri ia, si badut malang berbalut senyum pasti
Dengan tawa menggelegar ia memecah sunyi
Ia hibur hadirin serupa biduan dalam pesta tak bertepi

Wajahnya bercorak, berwarna-warni terang
Namun, hatinya kelabu, terselubung awan muram
Di hadapan sekalian, ia menari bagai boneka jalang
Menuruti setiap titah meski jiwanya terperangkap kelam

Sorak-sorai mengalir bagai sungai tak henti
Semua terhibur, larut dalam gelak tawa bergemuruh
Namun, siapa yang tahu, dalam sunyi yang menyelimuti
Jiwanya meronta, memohon pelipur lara yang tak tersentuh

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Di balik topeng tawa, terpendam nestapa
Badut ruangan ini tiada tempat berlindung—tiada sanubari
Meski tangannya terbuka bagi semua
Namun, dirinya terjatuh dalam kelam sendiri
Tak terperi

Wahai dunia, lihatlah ia yang menari di depanmu
Badut ruangan yang setia dalam tawa yang berdusta
Adakah tangan yang sudi menolongnya walau satu?
Atau ia akan lenyap dalam sunyi, dalam sepi yang menggema?

 

Baca Juga: [PUISI] Lembut Angin

Verified Writer

KAZH

Scaredy Cat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya