TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Semoga Lekas Sembuh  

Bentala dan segala hadiah lukanya

ilustrasi wajah sedih (unsplash.com/arash payam)

Langit kembali mengeluh kepada Tuhannya
Tentang aku yang tak kenal waktu menatapinya
Menatap kosong sembari terus menghela

Tanyakan saja pada Bentala, duhai Langit
Batinku tak sanggup lagi menerima kedua tamunya
Namun, gundah dan Lara enggan 'tuk pamit

Sekujur tubuhku hanya bisa berpasrah
Tatkala memeluk erat nelangsa di tiap malam menyapa
Kepalaku tak mau berhenti untuk bersuara
Memaksa mata terbuka meski kantuk telah tiba

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Namun, Langit seolah enggan 'tuk menyahut
Padahal aku selalu berdoa untuknya
Berdoa agar mendung yang merundungnya berubah menjadi cerah
"Adakah dirimu berdoa untukku juga?" tanyaku padanya

Luka yang menggenggam batin menertawakanku
Lidahku kelu, membisu
Hanya kedua lenganku yang sigap memeluk tubuhku sembari berkata
"Semoga lekas sembuh diriku"

Baca Juga: [PUISI] Kurir Pos Penyampai Rindu

Verified Writer

E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya