[PUISI] Belajar untuk (Tak) Rindu
Tenang, aku tak akan lagi rindu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
sejujurnya tak adil bagaimana kamu hanya datang untuk meninggalkanku,
pertemukanku dengan sendu yang sebelumnya asing bagiku,
hingga akhirnya aku tahu betapa pahitnya terjerembap dalam rindu
sangat tidak adil jika hanya aku sendiri yang bercumbu dengan rindu,
sementara kamu melanglang buana, meninggalkanku bersama masa lalu
perasaan siapa yang sebenarnya aku jaga?
haruskah aku bertahan di kala diriku tiada lagi artinya?
sejujurnya aku tetap ingin di sini menemani
namun, sikapmu yang enggan mengadangku pergi
membenarkan bahwa selama ini kamu tak pernah peduli
"kenapa, apa yang terjadi?" tak pernah terucap dari bibirmu, aku tak mengerti
Editor’s picks
andai kamu tahu aku selalu berdoa untukmu,
berdoa agar mendung yang menyelimuti hari-harimu berubah menjadi cerah
adakah kamu berdoa untukku juga?
lambat laun kamu merenggut senyuman dari wajahku
untuk sekadar mengagumimu pun aku tak lagi mampu
sudah waktunya aku pergi menjauh
ketika raut wajahku tak terlihat lagi olehmu,
tenang, aku tak akan rindu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.