TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Pulang

Menjemput pulang aku yang lusuh

ilustrasi orang berjalan pulang (pexels.com/Ekam Juneja)

Sepoi angin berdesir lembut, membelai rindu
Merajut sadar yang lantak berserakan runtuh
Menyeru pulang, menganyam langkah patuh

Berulang kali alibi tertutur
Berulang kali akal budi ditampik
Begitu mencecap, terguncang kalang kabut
Alhasil, disapa sesal, persis ekspektasi

Jamahan halus tak henti menggelitik
Padahal, ditepis sadar berulang kali
Duhai Pencipta, mengapa Kau begitu Pengasih?
Acap berkhianat, namun Kau tak pernah mangkir
Kalbu yang disengaja beku, Kau tetap rengkuh intim

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Tuhan ...
Kepada jiwa yang tak tahu malu, mafhum-Mu selalu penuh
Layakkah aku? Menghadap bermuatan luput
Tak henti Kau semat rindu pada kedalaman palungku
Menjemput pulang aku yang lusuh

 

Baca Juga: [PUISI] Dalam Gelisah Sidang Skripsi

Writer

Arifah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya