[PUISI] Tercekik Tahun Kembar
Hidupku belakangan diramaikan berita pilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lalu-lalang ambulans dua tahun ini memaksaku rajin bangun pagi
Hidupku belakangan diramaikan berita pilu
Rumah sakit pernah penuh dan pernah sepi
Satu yang pasti, rumah sakit selalu sendu
Tiap setengah tahun selalu ada promosi rilisan vaksi baru
Organisasi Kesehatan Dunia, selalu memantau di balik pintu
Ramai seniman meluncurkan tembang edisi pandemik
Berharap rezeki yang sepi kembali ramai
Ada pula seniman adu argumentasi
Vaksin dianggap fiksi ilmiah
Dokter-dokter baru bermunculan tanpa ijazah
Menyebar narasi bahwa dunia sedang berkonspirasi
Editor’s picks
Ibu-ibu sedunia tercekik perencanaan anggaran rumah tangga
Anak-anak tercabut dari keriangan ruang kelas dan taman bermain
Ayah memantau naik turun harga minyak goreng, beras dan bensin
Menahan pedihnya kenaikan kejam tarif transportasi massa
Cuaca semakin gila, sungai meluap, banjir melanda di dataran-dataran tinggi
Sepatu lars masih menginjak-injak batas pemukiman warga
Pentungan tinggalkan memar lebam di wajah dan kepala mahasiswa
Nusantara semakin terbagi dua dalam naungan Tuhan yang sama
Aku menatap kosong jalan hidup yang semakin berkelok dalam menuju jurang
Berharap para demonstran dan pejuang yang hilang kembali pulang
Generasi Z tak lagi dibuai ponsel pintar yang memperdaya
Merdeka seutuhnya seperti akhir tahun 1945
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.