[PUISI] Secawan Madu

Karena ia tahu hanya akan meminum kembali madu yang pahit

Saat malam berlalu dengan detak yang memburu,
sang pemburu membawanya kembali ke dasar lembah
menawarkan secawan madu dengan penuh gairah
menciptakan lagi gelenyar nyeri di dalam hatinya

Sayup rendah melodi kama mengalun di udara
bersama dengan datangnya angin dari utara
mengais rasa yang pernah ada di dalam sana
membisikkan lirik roman untuk menarik hasratnya

Di dalam lembah yang terasa sunyi,
ia menatap nanar mata sang pemburu
menghardiknya dengan kata tak tahu malu,
karena ia tahu, itu hanya secawan racun yang baru

Baca Juga: [PUISI] Ekspresi Pena

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Angger Dhestya Photo Verified Writer Angger Dhestya

Hanya manusia ciptaan Tuhan yang suka menulis sambil minum kopi. Instagram itsadhesa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya