[PUISI] Rintihan Tangis Pilu Sang Malaikat Pelindung

Malaikat itu kupanggil ibu

Kaki-kaki kecil berlarian

Di atas permukaan jalan

Wajah-wajah mereka memandang ke langit biru

Yang sedang menangis pilu

 

Rintik rintiknya membasahi wajah mereka

Mengundang nikmat yang tak terkira

Ketika terdengar bunyi suara

Bukan berlindung tapi malah menari dan tertawa

 

Tatkala kaki-kaki kecil itu kembali

Kembali ke tempat untuk melindungi diri

Di sana telah menunggu dengan duduk

Seorang ibu yang membentangkan handuk

 

Kini hujan itu berhenti

Meninggalkan cahaya berwarna-warni

Yang menghantarkan rasa senang di dalam hati

Baca Juga: [PUISI] Kisah Tak Bertuan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Abrar Hrp Photo Verified Writer Abrar Hrp

Masih pemula

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya