5 Cara Membuat Utang Menjadi Solusi Finansial Minim Resiko!
![5 Cara Membuat Utang Menjadi Solusi Finansial Minim Resiko!](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/10/pexels-media-4475523-1696496449066-b4a14edab44c3b53247693a7c1238510_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Utang menjadi cara paling cepat ketika seseorang tidak memiliki uang. Apalagi sekarang banyak aplikasi pinjaman online atau perusahaan pemberi pinjaman yang memudahkan bagi si peminjam. Akibatnya banyak orang yang terlilit utang dan ujung-ujungnya menyesal karena membawa dampak negatif dalam kehidupan si peminjam.
Sebenarnya utang menjadi solusi di saat kita sedang mengalami kesulitan keuangan. Namun apakah keputusan berutang itu sudah tepat? Bagaimana membuat utang menjadi solutif financial yang tepat? Yuk, belajar cara-caranya di sini!
1. Menghindari utang untuk biaya kebutuhan pokok sehari-hari
Ada tiga kebutuhan hidup sehari-hari yang tidak boleh masuk daftar utang kamu. Yaitu sandang, pangan, dan papan. Ketiga hal itu harus berasal dari sumber kas yang masuk. Jika tidak mampu membiayai ketiganya dengan sumber penghasilan yang ada, cobalah untuk merasa 'cukup' dengan mengurangi atau berhemat.
Meski rasanya kewalahan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetap prioritaskan cash ketimbang memilih utang. Memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan berutang bukanlah solusi keuangan yang tepat. Karena kamu akan terus-menerus bergantung pada utang dari hari ke hari.
2. Membuat target nilai utang dalam jangka pembayaran yang kamu mampu
Sebelum kamu benar-benar berutang, tentukan dulu target nilai yang ingin kamu pinjam. Apakah nilainya bisa ditutupi dengan gaji bulan depan? Atau nilainya bisa dicicil setiap bulan? Atau bisa dengan membayar dalam tempo yang kamu inginkan? Penting untuk kamu mengukur kesanggupan diri sendiri bila berutang dengan nilai tertentu.
Saat utang tersebut lunas, pastikan kamu memiliki cadangan kas untuk jaga-jaga agar tidak berutang kembali. Memiliki target nilai utang akan membantumu mengelola keuangan lebih aman dan cukup. Tanpa menimbulkan beban di kemudian hari.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dihindari Generasi Sandwich agar Tak Terjebak Utang
3. Memilih utang pada sesuatu yang tak bisa ditunda seperti pendidikan dan kesehatan
Editor’s picks
Ada sebagian orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan dan pendidikan. Dalam hal ini utang menjadi jalan satu-satunya untuk biaya tersebut. Meski harus berutang, janganlah berkecil hati. Kamu sedang berusaha menempuh pendidikan yang baik maupun mendapatkan kesehatan yang layak.
Pastikan kamu berutang pada orang atau lembaga yang tepat. Berutang untuk sesuatu yang baik untukmu dan keluarga seperti pendidikan dan kesehatan adalah langkah yang tepat. Kamu hanya perlu mengatur cara agar utangmu tidak kebablasan dan menunggak sampai waktu yang sangat lama.
4. Berutang tanpa meningkatkan pengeluaran menjadi lebih besar
Rasanya sulit untuk menekan pengeluaran di saat harus membayar utang sekaligus. Namun kita perlu mengkaji pengeluaran sebelum memutuskan berutang. Jika pengeluaran semakin besar, artinya utang bukanlah pilihan baik dalam bertransaksi. Jika harus terpaksa meminjam, kamu harus mencari pendapatan lain untuk menutupinya.
Ini dilakukan agar keuangan kembali stabil dan tidak diperparah dengan utang yang baru. Pengeluaran yang semakin besar karena utang menjadi alarm tidak baik bagi keuangan. Risiko ke depan pun semakin besar. Hingga kamu perlu antisipasi keuangan untuk menjaganya tetap stabil.
5. Menahan diri setelah melunasi pembayaran dengan tidak kembali berutang
Ada perasaan lega setelah melunasi utang, namun muncul godaan baru untuk kembali berutang. Jika itu terjadi padamu, jangan dibiasakan, ya! Memiliki kebiasaan berutang bukanlah pilihan yang aman untuk transaksi. Kamu harus memutuskan rantainya untuk menjaga kenyamanan hidupmu.
Hal penting yang harus dilakukan setelah melunasi utang adalah membebaskan diri dari utang itu sendiri. Jangan kembali jatuh ke lubang yang sama. Hidup tanpa cicilan, angsuran, atau kredit jauh lebih aman untuk ke depan. Sebagai jaga-jaga lebih bijak untuk menyiapkan tabungan, dana darurat, atau asuransi.
Kita mungkin tidak bisa sepenuhnya hidup tanpa utang. Tapi kita diberi kemampuan untuk mengatur dan mengelola keuangan secara cukup. Utang bisa menjadi penolong di saat sulit, tetapi bisa berbalik menyerang di waktu yang lain. Maka siapkan rasa 'mampu' membayar saat memilih utang. Hingga utang menjadi solusi yang tepat untuk kesulitan keuanganmu.
Baca Juga: 5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.