Reksa Dana-Kripto Jadi Instrumen Investasi Favorit Millennial 

Millennial lakukan analisis kurang dari 2 jam buat investasi

Jakarta, IDN Times - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melakukan survei terkait dampak aplikasi multi-aset terhadap pertumbuhan investor ritel. Dari survei itu, terlihat instrumen-instrumen investasi yang paling digemari investor ritel, di antaranya reksa dana hingga aset kripto.

Survei yang dilakukan bekerjasama dengan Pluang itu dilakukan terhadap 3.530 responden yang dipilih secara acak, dari beragam jenis platform investasi. Sebagian besar responden berusia 24-35 tahun, sehingga mayoritas adalah generasi millennial.

Survei dilakukan pada 20 sampai 28 Juni 2022, dengan domisili responden sebagian besar di Jawa dan Bali.

1. Reksa dana hingga aset kripto jadi pilihan millennial untuk berinvestasi

Reksa Dana-Kripto Jadi Instrumen Investasi Favorit Millennial ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Hasil survei menunjukkan, ada 7 instrumen investasi yang paling digemari responden. Dari total responden, sebanyak 29,8 persen memilih reksa dana. Sehingga, instrumen tersebut menjadi instrumen paling digemari responden yang sebagian besar generasi millennial.

Berikut urutan instrumen investasi yang menjadi pilihan investor ritel:

  1. Reksa dana (29,8 persen)
  2. Pasar saham dalam negeri (21,7 persen)
  3. Aset kripto (21,1 persen)
  4. Emas/emas digital (12,8 persen)
  5. Pasar saham luar negeri (9 persen)
  6. Obligasi/surat utang/surat berharga negara/sukuk (3,7 persen)
  7. Produk derivatif/indeks saham (1,9 persen).

"Apa yang paling banyak? Yang surprising buat kita, reksa dana dari dulu sudah ada, pasar saham dalam negeri sudah cukup lama dikenal, nomor tiga yang baru tapi melesat cukup besar yaitu aste kripto," kata Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

2. Rata-rata investor ritel berinvestasi kurang dari Rp1 juta per bulan

Reksa Dana-Kripto Jadi Instrumen Investasi Favorit Millennial Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian, hasil survei menunjukkan rata-rata investor ritel mengeluarkan uang sebesar Rp1-5 juta per bulan. Lalu, sebagian besar mengalokasikan kurang dari Rp1 juta setiap bulannya untuk investasi.

"Berapa pengeluarannya? Secara bulanan, sebagian besar atau mayoritas pengeluaran bulanannya di bawah Rp5 juta, Rp1-5 juta. Kemudian penghasilan bulanan yang dialokasikan tentunya kurang dari Rp1 juta per bulan," ucap Bhima.

3. Mayoritas investor ritel melakukan riset kurang dari 2 jam untuk berinvestasi

Reksa Dana-Kripto Jadi Instrumen Investasi Favorit Millennial Ilustrasi Investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Survei juga membuktikan, sebagian besar investor ritel melakukan analisis kurang dari 2 jam untuk berinvestasi. Menurut CELIOS, durasi tersebut mempengaruhi kualitas analisis, yang berkaitan langsung pada tingkat literasi keuangan investor.

"Kalau risetnya kurang dari 2 jam, maka kualitas dari riset investasinya juga menjadi pertanyaan dan jadi PR soal literasi keuangannya. Dan kurang dari 2 jam itu apakah sumber-sumbernya terpercaya? Atau hanya lihat di sosial media," ujar Bhima.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya