Diretas Hacker Korut, Indodax Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besar

Transaksi di Indodax justru meningkat

Intinya Sih...

  • Transaksi di Indodax meningkat setelah lima hari diretas
  • Indodax diduga diretas oleh hacker asal Korea Utara

Jakarta, IDN Times - Platform jual beli aset kripto Indodax sudah beroperasi kembali selama lima hari sejak diretas pada 11 September 2024 lalu.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, hacker Indodax diduga berasal dari Korea Utara (Korut). Saat diretas, Indodax langsung menghentikan sementara akses ke platform tersebut baik melalui situs web (website) atau aplikasi. Namun, platform Indodax sudah bisa digunakan 80 jam kemudian.

Meski ada insiden tersebut, CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, tak ada penarikan dana besar-besaran dari para pengguna atau trader kripto.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh member INDODAX yang telah tetap setia dan percaya kepada kami, meskipun kami sempat mengalami tantangan,” kata Oscar dikutip dari keterangan resmi, Kamis (19/9/2024).

1. Indodax pastikan dana pengguna aman

Diretas Hacker Korut, Indodax Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besarilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Indodax mempublikasikan Proof of Reserve yang jumlahnya melebihi 100 persen dari total saldo pengguna. Saat ini, cadangan aset Indodax meliputi 4.806,34 Bitcoin senilai Rp4,288 triliun; 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun; serta aset kripto lainnya senilai Rp5,907 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp11,529 triliun.

“Dengan cadangan aset kripto kami yang melebihi 100 persen dari total saldo pengguna, kami ingin memastikan bahwa semua pengguna dapat memiliki keyakinan penuh bahwa dana mereka aman. Kami tidak hanya menjaga keamanan aset tetapi juga berkomitmen pada keterbukaan informasi yang lengkap,” tutur Oscar.

Baca Juga: Kena Hack Rp221 Miliar, Indodax Pastikan Saldo Member Aman

2. Volume transaksi Indodax tembus Rp547 miliar usai peretasan

Diretas Hacker Korut, Indodax Pastikan Tak Ada Penarikan Dana BesarIlustrasi Bank Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Usai peretasan, Indodax mencatat volume perdagangan pada 14-17 September 2024 mencapai Rp547 miliar. Menurut Oscar, angka itu menunjukkan kepercayaan para member atas ketahanan platform tersebut dalam menghadapi tantangan.

Indodax saat ini telah memulihkan penuh operasionalnya dengan standar keamanan yang lebih tinggi, memastikan proses transaksi aman bagi pengguna.

"Dukungan kalian menjadi motivasi utama bagi kami untuk terus bekerja keras memastikan bahwa platform ini semakin kuat dan aman," ujar Oscar.

3. Peretasan bisa dialami exchanger kripto mana pun

Diretas Hacker Korut, Indodax Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besarilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Oscar, insiden keamanan yang dialami pihaknya bisa saja terjadi terhadap platform jual beli aset digital manapun di seluruh dunia.

"Kami telah menerapkan berbagai langkah mitigasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa platform kami tidak hanya kembali seperti semula, tetapi juga lebih aman dari sebelumnya. Insiden ini justru memastikan keamaan Indodax semakin diperkuat," tutur Oscar.

Namun, usai insiden bitu, Indodax berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bappebti, OJK, BSSN serta Cyber Mabes Bareskrim untuk memastikan pihak regulator terus mendapatkan kabar terkini mengenai peretasan itu.

Indodax juga menghimbau seluruh pengguna untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan akun mereka, termasuk dengan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah (2FA), menjaga kerahasiaan informasi pribadi, dan mengganti kata sandi secara berkala.

Baca Juga: Profil Pemilik Indodax, Platform Jual-Beli Kripto yang Lagi Kena Hack!

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya