BNI Raup Laba Rp13,7 Triliun hingga Agustus 2023

Laba BNI tumbuh

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI meraup laba bersih sebesar Rp13,7 triliun hingga Agustus 2023. Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan capaian itu tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

"Laba bersih perseroan saat ini tercatat telah mencapai Rp13,71 triliun, atau tumbuh 14,9 persen secara year on year (yoy)," kata Novita dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) BNI, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga: BNI Copot Agus Marto dari Kursi Komut, Pahala Mansury Jadi Wakomut

1. Laba operasi BNI tembus Rp23 triliun

BNI Raup Laba Rp13,7 Triliun hingga Agustus 2023Ilustrasi layanan BNI. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Lebih rinci, hingga Agustus 2023, BNI mencatatkan laba operasi pra-penyisihan atau pre-provision operating profit (PPOP) sebesar Rp23,2 triliun.

"Kinerja fungsi intermediasi yang sehat untuk BNI hingga Agustus 2023 ini membawa BNI mampu membukukan PPOP mencapai lebih dari Rp23,2 triliun," ujar Novita.

Baca Juga: BNI Targetkan Portofolio Kredit Hijau Tembus Rp62,9 Triliun 

2. Portofolio kredit BNI tumbuh 8,8 persen

BNI Raup Laba Rp13,7 Triliun hingga Agustus 2023Gedung BNI. (Dok. BNI)

Adapun nilai portofolio kredit konsolidasi BNI posisi Agustus 2023 tercatat Rp658 triliun dengan pertumbuhan 8,8 persen (yoy).

"Peningkatan kinerja kredit diikuti pula dengan pertumbuhan DPK yang mencapai lebih dari Rp728 triliun atau dengan pertuimbuhan 7,3 persen (yoy)," ucap Novita.

3. BNI laksanakan aksi korporasi stock split

BNI Raup Laba Rp13,7 Triliun hingga Agustus 2023Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dalam RUPS-LB itu, BNI memutuskan untuk melaksanakan aksi korporasi berupa pelaksanaan pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan dengan stock split tersebut, maka harga jumlah lembar saham BNI yang beredar lebih banyak, dan harga saham per lembarnya lebih murah. Harapannya jumlah investor BNI bisa meningkat.

"Dengan rasio tersebut basis investor telah lebih diperluas seiring harga saham lebih terjangkau terutama bagi investor perorangan atau ritel," kata Royke.

Baca Juga: Bunga dan Biaya Kartu Kredit BNI, Berminat?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya