Laba Tahun Lalu Cetak Sejarah, Bos BRI Pede Bisa Pertahankan Kinerja

Laba di semester I-2023 masih tumbuh positif

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk Sunarso optimis mampu menjaga pertumbuhan laba bersih perusahaan di 2023, setelah tahun lalu berhasil mencatatkan sejarah dengan pembukuan laba bersih di atas Rp50 triliun.

"Tahun lalu kita membukukan laba Rp51,4 triliun, itu adalah pertama kali dalam sejarah perbankan Indonesia ada bank yang labanya di atas Rp50 triliun," kata Sunarso saat memberikan paparan di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: BRI Raup Laba Rp29,56 Triliun di Semester I 2023

1. BRI optimis mampu tumbuhkan laba di 2023

Laba Tahun Lalu Cetak Sejarah, Bos BRI Pede Bisa Pertahankan KinerjaDirektur Utama PT BRI (Persero) Tbk Sunarso memaparkan kinerja keuangan BRI. (IDN Times/Uni Lubis)

Sunarso mengatakan, pemangku kepentingan (stakeholders) dan pemegang saham (stockholders) menanyakan apakah BRI mampu mempertahankan kinerja keuangan yang sangat positif di tahun ini, seperti tahun lalu.

"Saya yakin dan optimis kita bisa membukukan laba yang tetap baik dan tetap tinggi, tapi jangan minta pertumbuhan seperti tahun lalu, tahun lalu kita kan pertumbuhannya sangat tinggi," ujarnya.

Baca Juga: BRI Perluas Pasar Produk UMKM Binaan di Toko Oleh-Oleh Semarang

2. Catatkan pertumbuhan laba 18,8 persen di semester I-2033

Laba Tahun Lalu Cetak Sejarah, Bos BRI Pede Bisa Pertahankan KinerjaDirektur Utama PT BRI (Persero) Tbk Sunarso memaparkan kinerja keuangan BRI. (IDN Times/Uni Lubis)

Sepanjang semester I-2023, BRI telah mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 18,8 persen, dengan meraup cuan sebesar Rp29,6 triliun.

"Dalam situasi seperti ini labanya tumbuh 18,8 persen dan kemudian hingga 6 bulan pertama kita bisa menumbuhkan laba menjadi Rp29,6 triliun," sebut Sunarso.

Dia menjelaskan, aset yang dikembangkan dalam bentuk kredit, mayoritas terkelola dengan baik, di mana kredit bermasalah yang terkelola dengan baik mampu menghasilkan profitabilitas yang baik pula buat bank milik negara itu.

3. Jaga kredit bermasalah tetap rendah

Laba Tahun Lalu Cetak Sejarah, Bos BRI Pede Bisa Pertahankan KinerjaDirektur Utama PT BRI (Persero) Tbk Sunarso memaparkan kinerja keuangan BRI. (IDN Times/Uni Lubis)

BRI mencatatkan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 2,9 persen. Terjaganya NPL berkat manajemen risiko yang memadai.

"Perlu saya sampaikan berulang-ulang kalau kita bisnis di segmen mikro dan UMKM itu masalahnya adalah operational cost-nya tinggi, operational risk-nya tinggi, termasuk juga operational risk yang sering kemudian muncul menjadi credit risk," ujarnya.

Oleh karenanya, dikatakan Sunarso, dengan risiko yang tinggi itu menjadi wajar apabila NPL bank berada di atas 3 persen dan di bawah 4 persen.

"NPL itu ya di atas 3 persen, di bawah 4 persen masih wajar. Jadi kalau kita main di mikro, ultra mikro kita bisa memiliki NPL di bawah 3 persen seperti yang kita punya ini, 2,9 persen ini sesungguhnya menunjukkan bahwa kualitas aset kita sangat terjaga dengan baik," tambahnya.

Baca Juga: BRI Salurkan Rp2,76 Triliun KUR di Bali dan Nusa Tenggara

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya