Apa Itu Yield? Berikut Contoh dan Cara Menghitungnya

Yuk cari tahu tentang yield

Jakarta, IDN Times - Yield sering kali menjadi istilah yang kerap muncul dalam dunia investasi, terutama saat membahas pengembalian dari saham, obligasi, atau aset lainnya.

Meskipun terdengar teknis, memahami yield sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Dilansir Investopedia, yield atau hasil dari investasi seperti saham, obligasi, atau aset lainnya adalah pendapatan yang diterima oleh investor.

Yield dari sebuah investasi mencakup bunga yang diperoleh atau dividen yang dibayarkan kepada investor. Yield dinyatakan dalam persentase berdasarkan jumlah investasi, nilai pasar saat ini, atau nilai nominal dari sekuritas tersebut.

1. Menghitung yield

Apa Itu Yield? Berikut Contoh dan Cara MenghitungnyaKalkulator (pixabay.com)

Yield adalah ukuran keuntungan yang akan diterima investor dari investasi di saham atau obligasi. Yield biasanya dihitung secara tahunan, meskipun pembayaran bisa dilakukan secara kuartalan atau bulanan.

Gross yield adalah pengembalian sebelum pajak atau biaya lainnya. Perlu diperhatikan yield tidak sama dengan total return, yang mencakup seluruh aspek pengembalian dari sebuah investasi. Yield dihitung dengan rumus:

Yield = keuntungan bersih yang diterima / jumlah investasi

Sebagai contoh, jika seorang investor membeli saham seharga 100 dolar AS dan menjualnya setahun kemudian dengan harga 120 dolar AS serta menerima dividen sebesar 2 dolar AS per saham, maka yield-nya adalah:

(20 dolar + 2 dolar) / 100 dolar = 22 persen.

Baca Juga: 3 Jangka Waktu Investasi, Mana yang Cocok buat Kamu?

2. Apa yang menunjukkan yield tinggi?

Apa Itu Yield? Berikut Contoh dan Cara MenghitungnyaIlustrasi grafik perdagangan saham PT Antam (ANTM) di Bursa Efek Indonesia. (IDN Times/Larasati Rey)

Yield yang lebih tinggi menunjukkan investor menerima arus kas yang lebih besar dari investasinya. Namun, yield yang tinggi tidak selalu berarti baik, terutama pada obligasi.

Yield yang lebih tinggi pada obligasi menunjukkan risiko yang lebih besar, karena penerbit obligasi mungkin perlu menawarkan bunga lebih besar untuk menarik investor.

Pada saham, yield dividen yang tinggi bisa menandakan perusahaan sedang menutupi penurunan atau stagnasi harga sahamnya. Sebaliknya, jika harga saham naik, yield dividen akan turun karena hubungan terbalik antara harga saham dan yield.

3. Jenis-jenis yield

Apa Itu Yield? Berikut Contoh dan Cara Menghitungnyailustrasi keuntungan menabung emas (freepik.com/mamewmy)

Yield investasi bervariasi berdasarkan jenis sekuritas, durasi, dan besaran pengembalian.

Yield pada saham:
Ada dua jenis yield utama pada saham: yield on cost (YOC) dan current yield. Yield on cost dihitung dari harga pembelian dengan rumus:

YOC = (kenaikan harga + dividen) / harga pembelian

Contohnya, jika seorang investor mendapat keuntungan 20 dolar AS dari kenaikan harga saham dan 2 dolar AS dari dividen, yield-nya adalah 22 persen.

Sementara itu, current yield dihitung dari harga pasar saat ini:

Current yield = (kenaikan harga + dividen) / harga pasar saat ini

Jika harga saham meningkat, current yield cenderung turun karena hubungan terbalik antara yield dan harga saham.

Yield pada obligasi:
Yield pada obligasi yang membayar bunga tahunan dihitung menggunakan nominal yield:

Nominal yield = bunga tahunan / nilai nominal obligasi

Sebagai contoh, obligasi dengan nilai nominal 1.000 dolar AS yang membayar bunga tahunan 5 persen memiliki yield sebesar 5 persen. Untuk obligasi dengan bunga variabel, yield akan berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga yang berlaku, seperti yang terjadi pada obligasi yang terkait dengan Indeks Harga Konsumen (CPI).

Yield to Maturity (YTM):
YTM adalah total pengembalian yang diharapkan dari obligasi setiap tahun hingga jatuh tempo. YTM konsisten sepanjang periode, berbeda dengan nominal yield yang bisa berubah setiap tahun.

Yield to Worst (YTW):
YTW adalah yield terendah yang bisa diterima dari obligasi dalam skenario terburuk tanpa risiko gagal bayar. Itu mempertimbangkan opsi pelunasan awal atau sinking funds yang dapat digunakan oleh penerbit obligasi.

Yield to Call (YTC)
YTC berlaku untuk obligasi callable, yaitu obligasi yang bisa ditebus sebelum jatuh tempo. YTC dihitung berdasarkan bunga yang dibayarkan hingga tanggal call. Yield tersebut relevan untuk obligasi yang dapat ditebus lebih awal oleh penerbitnya.

Obligasi municipal, yang bebas pajak, memiliki tax-equivalent yield (TEY), yang menunjukkan yield obligasi kena pajak yang setara dengan obligasi bebas pajak, disesuaikan dengan golongan pajak investor.

Baca Juga: Mengenal Yield dan Jenis-Jenisnya dalam Dunia Investasi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya