TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Simak Nih! 10 Cara Mengatur Keuangan Biar Gak Boncos

Mengatur keuangan harus lebih baik lagi dibanding 2021

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Tahun baru, perencanaan baru. Keinginan untuk lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya, khususnya soal finansial, tentu menjadi harapan banyak orang. Memasuki 2022 ini, banyak orang yang ingin lebih baik lagi dalam mengatur finansialnya, dalam hal ini keuangan. 

Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kerap kali, gaji atau penghasilan sudah menipis di awal atau pertengahan bulan. Padahal, gaji bulan berikutnya masih lama cair.

Ancaman utama dari gaji adalah kebiasaan boros. Seseorang yang boros akan sulit mengatur keuangan. Padahal, jika sudah bisa mengatur keuangan, tentunya hidup akan lebih teratur. Pengaturan keuangan yang baik akan membuat penghasilan atau gaji bertahan hingga akhir bulan.

Dilansir Lifepal, Selasa (4/12/2021), ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak boros. Simak, ya!

Baca Juga: Dana KUR Bakal Naik Jadi Rp285 Triliun Lebih di 2022

1. Semua pemasukan dan pengeluaran harus dicatat

(IDN Times/Arief Rahmat)

Sebenarnya, mencatat pemasukan dan pengeluaran tidak akan memakan waktu lama, terutama jika rutin dilakukan setiap hari. Dengan pencatatan keuangan, kamu bisa mengetahui seberapa besar kebutuhanmu dalam 1 bulan.

Tak semua orang bisa menjawab biaya kebutuhannya per bulan, lho! Padahal, itu hal yang penting untuk bisa mengendalikan pengeluaranmu, agar tidak berbelanja barang-barang yang tidak diperlukan.

Lebih baik lagi, kamu mencatat seluruh pengeluaranmu berapa pun nominalnya. Misalnya, Rp2 ribu untuk membayar parkir di minimarket, itu juga sebaiknya dicatat.

2. Tetapkan tujuan finansial

Ilustrasi Asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)

Apa itu tujuan finansial? Tujuan finansial adalah target pencapaian dari kerja kerasmu. Misalnya, dalam 5-10 tahun ke depan kamu berencana untuk membeli rumah, mobil impian, berlibur ke negeri impan, dan sebagainya.

Tujuan finansial akan memberimu motivasi untuk menabung, sehingga tidak membelanjakan seluruh uang yang kamu miliki.

Baca Juga: Pebisnis Wajib Tahu! Ini Cara Daftar Merchant LinkAja

3. Buat anggaran yang realistis

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Agar kamu tidak boros, kamu juga perlu membuat anggaran dari kebutuhan-kebutuhan kamu setiap bulan. Pastikan kamu membuat anggaran yang realistis, ya!

Nah, anggaran ini juga mencakup tabungan. Kamu harus bisa mengalokasikan penghasilanmu untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan sebagainya.

Lalu, seperti apa anggaran yang realistis? Misalnya, kamu ingin bisa berlibur ke luar kota setiap bulannya. Padahal, biaya berlibur ke luar kota cukup besar, bahkan bisa saja mencapai 30 persen dari gaji. Nah, sebaiknya kamu tak perlu menganggarkan biaya untuk liburan ke luar kota setiap bulan. Atau jika kamu tetap ingin menganggarkannya, maka tentukanlah nominal yang pantas, tanpa mengorbankan kebutuhan-kebutuhan lain dan tabunganmu.

4. Catat pengeluaranmu di aplikasi ponsel

Ilustrasi Uang Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, banyak sekali aplikasi untuk mencatat pengeluaran, baik yang tersedia di ponsel pintar android maupun iOS.

Selain itu, beberapa aplikasi catatan keuangan juga sudah disertai dengan fitur yang lengkap seperti laporan keuangan pribadi hingga kategori setiap pengeluaran dan pemasukan, sehingga memudahkan kamu mengetahui ke mana saja pos pengeluaranmu selama ini. Kamu juga bisa mengklasifikasikan kategori pada masing-masing pengeluaran kamu, misal untuk transportasi, makan, hingga investasi.

Beberapa aplikasi pencatat keuangan pribadi yang direkomendasikan Lifepal, antara lain:

  • Uangku
  • Mint
  • Money Lover
  • Monefy
  • Wallet
  • AndroMoney
  • Penny
  • Catatan Keuangan Harian
  • Spendee.

5. Hindari berutang

ilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Hindarilah berutang, terutama untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak darurat atau tidak penting. Jangan tergiur dengan tawaran-tawaran yang bisa menyebabkan dompetmu kering. Jika ingin membeli sesuatu, sebaiknya menabung terlebih dahulu.

Meski begitu, berutang tidaklah dilarang. Namun, sebaiknya untuk membeli aset yang nilainya akan terus bertambah setiap tahunnya, seperti tanah atau rumah.

Pastikan juga kamu menghitung rasio utang yang kamu miliki terhadap penghasilanmu ya. Kamu harus memastikan utang yang kamu miliki tak lebih dari 30 persen dari penghasilan bulananmu. Sebab, jika lebih dari 30 persen, keuangan kamu bisa terganggu.

Baca Juga: 5 Pertimbangan Penting saat Diterima Kerja dengan Gaji Minim

6. Mulai berinvestasi

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Investasi adalah cara meningkatkan penghasilan di luar penghasilan pokok. Kamu bisa memiliki aset yang nilainya terus naik dengan berinvestasi.

Saat ini, memulai investasi sangatlah mudah. Ada banyak instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Mulai dari reksa dana hingga emas fisik. Pastikan kamu memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko.

7. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Ilustrasi belanja online (IDN Times/Arief Rahmat)

Kamu juga harus bisa membedakan antara kebutuhan dengan keinginan agar tidak boros.

Kerap kali, orang membeli apa yang dia mau dengan kedok self reward. Namun, kalau tidak dikontrol, tentu kedok self reward ini bikin pengeluaran kamu malah makin besar dan akhirnya kebutuhan-kebutuhan penting lainnya tidak terpenuhi.

Prioritaskanlah kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian untuk bekerja, tagihan atau cicilan, dan sebagainya.

8. Alokasikan dana darurat

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Memiliki dana darurat juga salah satu bagian dari mengatur keuangan pribadi. Tapi perlu diingat, dana darurat hanya digunakan untuk kebutuhan darurat, bukan kebutuhan konsumtif.

Nominal dana darurat pada seseorang bisa berbeda-beda, tergantung status dan pekerjaannya. Kalau kamu masih single, kamu bisa mengumpulkan dana darurat 3-6 kali dari pengeluaran bulanan kamu.

Jika kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan, maka dana darurat kamu sebaiknya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Dana yang harus disisihkan untuk dana darurat adalah sekitar 5 persen dari penghasilan kamu.

Baca Juga: Intip Peluang Investasi 2022, yuk Cuan di Tahun Baru!

9. Buat rekening terpisah

Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk mencegah keborosan, sebaiknya kamu membuka rekening bank baru untuk memisahkan rekening tabungan dengan rekening untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan cara tersebut, kamu bisa menjaga tabungan agar tetap utuh, dan terhindar dari godaan-godaan yang bisa menguras uang.

Baca Juga: Begini Tips Memilih Perusahaan Asuransi yang Baik dan Benar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya