TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jurus Bank Mandiri Hadapi Kurs Dolar AS yang Dekati Rp16 Ribu

Kurs rupiah terhadap dolar AS tembus Rp15.890

Gedung Bank Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) nyaris mendekati level Rp16 ribu. Sore ini, kurs rupiah berada di level Rp15.890 per dolar AS.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Darmawan Junaidi mengatakan pelemahan rupiah meningkatkan risiko kredit bagi debitur yang memiliki pinjaman dalam bentuk valuta asing (valas).

"Karena secara ekuivalen rupiah nilai kewajiban debitur menjadi semakin besar," kata Darmawan dalam konferensi pers virtual, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: Rupiah Masih Lesu, BI Janji Jaga Confidence Pasar

Baca Juga: Mantap! Bank Mandiri Cetak Laba Rp39 T hingga Kuartal III-2023

1. Bank Mandiri pantau debitur dengan pinjaman valas

Gedung Bank Mandiri (Dok. Bank Mandiri)

Untuk mencegah risiko membesar, Bank Mandiri pun memantau secara disiplin kinerja debitur dengan pinjaman valas. Sehingga, Bank Mandiri bisa memastikan kemampuan membayar dari debitur-debitur tersebut.

"Tetapi kami sudah memperhitungkan bahwa cash flow-nya pun dalam valuta asing. Sehingga akan terjadi natural hedge, dan bank perlu memonitor secara disiplin debitur valas yang pendapatannya dalam rupiah, untuk memastikan repayment capacity dari debitur," ujar Darmawan.

2. Bank Mandiri siapkan sistem warning

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebagai langkah antisipatif, Bank Mandiri memiliki early warning system untuk mendeteksi potensi penurunan kinerja debitur.

"Selain itu kami memang mendorong pertumbuhan di kredit rupiah, oleh karenanya pertumbuhan kredit rupiah secara bank only lebih tinggi dibandingkan kredit valas yang mencapai 13,1 persen secara year on year," ucap Darmawan.

Bank Mandiri juga mengoptimalkan potensi nasabah eksportir demi menjaga pendanaan valas.

"Terkait dengan pendanaan valas, Bank Mandiri sebagai bank wholesale terus mengoptimalkan potensi dari nasabah eksportir, dengan penyediaan berbagai solusi finansial melalui platform copra, termasuk pemanfaatan instrumen DHE," ujar Darmawan.

Baca Juga: Pengusaha Prediksi Pelemahan Rupiah Masih Tinggi hingga Akhir Tahun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya