TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kelelahan Utang, Apakah Kamu Mengalaminya?

Cek dampak dan cara mengatasinya

ilustrasi orang terjerat utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya Sih...

  • Kelelahan utang adalah kondisi di mana seseorang merasa terbebani oleh jumlah utang yang mereka miliki dan merasa putus asa untuk melunasinya sepenuhnya.
  • Kelelahan utang dapat mendorong seseorang untuk mengambil langkah ekstrem seperti menyatakan kebangkrutan sebagai upaya terakhir untuk mengatasi masalah finansial mereka.

Jakarta, IDN Times - Kelelahan utang (debt fatigue) adalah kondisi di mana seseorang merasa terlalu terbebani oleh jumlah utang yang mereka miliki dan merasa putus asa untuk melunasinya sepenuhnya.

Hal tersebut bisa menyebabkan seseorang menyerah pada pembayaran utang dan mengeluarkan uang lebih, memperburuk situasi keuangan mereka.

Baca Juga: Provinsi dengan Jumlah Utang Pinjol Tertinggi, Jabar Juara

1. Pemahaman tentang kelelahan utang

ilustrasi menghitung utang yang dimiliki bersama dengan pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dilansir Investopedia, kelelahan utang dapat terjadi ketika sebagian besar pembayaran utang seseorang digunakan untuk membayar bunga daripada pokok, sehingga total saldo utangnya hampir tidak berkurang.

Apakah itu pinjaman pendidikan, pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) atau tagihan kartu kredit, upaya untuk melunasi utang bisa terasa seperti usaha yang sia-sia.

Kelelahan utang dapat mendorong seseorang untuk mengambil langkah ekstrem seperti menyatakan kebangkrutan sebagai upaya terakhir untuk mengatasi masalah finansial mereka.

Sikap kelelahan utang dapat membuat seseorang merasa stres, depresi, lelah, dan putus asa untuk melunasi utang mereka. Terutama jika mereka telah melakukan penghematan yang signifikan dan mengubah kebiasaan pengeluaran mereka, proses melunasi utang bisa terasa seperti tidak pernah berakhir.

Dalam beberapa kasus, kelelahan utang bisa mendorong seseorang untuk kembali menghabiskan uang secara berlebihan, menambah utang mereka dan memperburuk situasi keuangan mereka.

Untuk mencegah terjadinya kelelahan utang, seseorang harus berusaha untuk tidak menambah utang baru dan merencanakan strategi pembayaran yang realistis agar utang mereka bisa dilunasi sepenuhnya dalam waktu sesingkat mungkin. Dalam beberapa kasus, konsultasi dengan lembaga konseling kredit nirlaba bisa membantu.

Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Rp119,1 Triliun hingga April 2024

2. Contoh kelelahan utang

ilustrasi menghitung uang untuk membayar utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Misalnya, kamu mengambil pinjaman untuk mengejar gelar S2 dan kemudian membeli rumah dengan pinjaman lain. Setelah membayar pinjaman tersebut selama 10 tahun, kamu mulai merasa kelelahan secara finansial, dan kamu merasa terasing dari teman-temanmu dan lelah mengatur setiap pembelian agar sesuai dengan anggaran yang ketat.

Frustrasi dengan situasi tersebut, kamu akhirnya memutuskan untuk menghabiskan uang secara berlebihan, mengakumulasi utang kartu kredit yang besar dan semakin memperburuk keadaannya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya