TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Memilih Asuransi Penyakit Kritis untuk Diri Sendiri, Ini Tipsnya

Jangan salah pilih

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Memilih asuransi penyakit kritis adalah langkah penting untuk melindungi diri dari risiko finansial akibat penyakit serius.
  • Pastikan polis mencakup kondisi yang relevan, pertimbangkan besaran manfaat dan premi yang sesuai dengan kemampuan finansial, serta pahami fitur tambahan dan pengecualian dalam polis.
  • Asuransi penyakit kritis biasanya memberikan manfaat dalam bentuk pembayaran tunai sekaligus ketika didiagnosis dengan penyakit yang tercakup, serta menawarkan fleksibilitas pembayaran premi selama masa sakit.

Jakarta, IDN Times - Memilih asuransi penyakit kritis adalah langkah penting untuk melindungi diri dari risiko finansial yang mungkin muncul jika didiagnosis dengan penyakit serius.

Asuransi tersebut dirancang untuk memberikan dana yang diperlukan guna menutupi biaya pengobatan dan kebutuhan hidup lainnya selama masa pemulihan.

Berikut beberapa panduan untuk membantu kamu memilih asuransi penyakit kritis yang tepat!

1. Pahami cakupan dan manfaat yang ditawarkan

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Asuransi penyakit kritis biasanya mencakup berbagai kondisi serius seperti kanker, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya. Pastikan polis yang kamu pilih mencakup kondisi-kondisi yang paling relevan dengan risiko kesehatan kamu.

Beberapa polis mungkin menawarkan cakupan untuk kondisi spesifik seperti Alzheimer, Parkinson, atau penyakit autoimun tertentu.

Polis asuransi penyakit kritis biasanya memberikan manfaat dalam bentuk pembayaran tunai sekaligus ketika didiagnosis dengan penyakit yang tercakup. Manfaat tersebut bisa digunakan untuk biaya pengobatan, perawatan, atau kebutuhan hidup lainnya selama masa pemulihan.

Kamu perlu mempertimbangkan besaran manfaat yang ditawarkan dan menyesuaikannya dengan potensi biaya yang mungkin timbul dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Aset Industri Asuransi Capai Rp1.126,26 Triliun

2. Evaluasi biaya premi dan ketentuan pembayaran

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Premi asuransi penyakit kritis dapat berbeda-beda tergantung pada sejumlah faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan besaran manfaat yang kamu pilih.

Penting untuk memastikan premi yang kamu bayarkan sesuai dengan kemampuan finansialmu, serta mempertimbangkan opsi pembayaran yang disediakan.

Beberapa polis menawarkan fleksibilitas, seperti penangguhan pembayaran premi selama masa sakit atau keringanan pembayaran jika kamu mengalami kondisi yang sangat serius.

Hal itu dapat sangat membantu dalam menjaga stabilitas keuangan selama masa kritis, sehingga kamu dapat fokus pada pemulihan tanpa terbebani oleh biaya premi.

Baca Juga: 10 Istilah dalam Asuransi Jiwa yang Sering Digunakan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya