TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Harus Resign dan Memulai Bisnis Sendiri, Coba Cek!

Tanda ini ada di kamu?

Unsplash/Marten Bjork

Jakarta, IDN Times - Menjadi seorang pengusaha adalah impian banyak anak muda. Tetapi tidak semua orang memiliki tekad untuk mewujudkannya. Menjalankan bisnis membutuhkan banyak keringat dan air mata.

Dikutip dari Terraskills, berikut adalah beberapa tanda bahwa inilah saatnya untuk keluar dan memulai usaha kamu sendiri!

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Rumahan yang Tak Perlu Modal Besar, Cuan Banyak!

Baca Juga: 5 Motivasi untuk Meningkatkan Semangat dalam Meraih Kesuksesan Bisnis

1. Kepribadian seorang penjual

ilustrasi jualan online (pexels.com/Kampus Production)

Jika kamu adalah anak kecil yang duduk di belakang kios minuman menunggu pelanggan sementara teman-temanmu mengendarai sepeda, kamu pasti tahu bahwa menjalankan bisnis membutuhkan pengorbanan.

Kamu mungkin harus siap sedia setiap saat, terutama di masa-masa awal, termasuk malam hari dan akhir pekan. Bersiaplah untuk menjadikan bisnis sebagai prioritas utama untuk sementara waktu.

Mungkin duduk di belakang kios terlalu membosankan, tetapi mengetuk pintu untuk meyakinkan tetangga dan teman untuk membeli permen dan barang-barang lain untuk penggalangan dana sekolah adalah hal yang menyenangkan.

Jika demikian, persaingan mungkin bisa menjadi kekuatan pendorong. Semangat semacam itu kemungkinan besar berarti kamu akan mengatasi batu sandungan yang mungkin menghalangi kesuksesan.

2. Kamu menyukai ide

Ilustrasi ide, mengumpulkan ide. (Unsplash.com/AbsolutVision)

Bagi sebagian orang, mematikan otak bukanlah sebuah pilihan. Jika kamu adalah orang yang selalu membawa pulpen dan kertas ke mana pun pergi, memulai bisnis kamu sendiri dapat memberikan kamu tempat untuk menuangkan ide-idemu.

Untuk menentukan apakah hal itu benar, duduklah dan pertimbangkan produk, layanan, dan tujuan yang kamu sukai. Jika kamu menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal tersebut, kamu akan sering mendapatkan ide tentang bagaimana menerapkan, meningkatkan, atau menjualnya.

Pertimbangkan apa yang menghambatmu ketika mendapatkan ide yang fantastis. Kamu mungkin takut gagal atau mungkin tidak memiliki waktu untuk menyelesaikan penelitian yang dibutuhkan oleh sebuah ide.

Carilah teman, kolega, dan para ahli untuk membangun kepercayaan diri pada apa yang ingin kamu lakukan. Jika jadwal kamu memungkinkan, ambil cuti panjang untuk mencari tahu apakah ide tersebut layak dan apa yang diperlukan untuk memasarkannya.

3. Kamu ingin bekerja untuk diri sendiri

Unsplash/ bruce mars

Banyak pengusaha memulai bisnis mereka sendiri sebagian karena mereka tidak menyukai ide pekerjaan tradisional. Tidak ada yang salah dengan pekerjaan formal, banyak orang yang melakukannya dan berhasil dalam lingkungan tersebut.

Namun, kamu mungkin bukan salah satu dari mereka. Jika ide untuk menjawab pertanyaan orang lain membuat kamu jengkel atau kamu tidak suka bekerja di satu tempat sepanjang hari, pertimbangkan untuk bekerja untuk diri sendiri.

Memiliki bisnis sendiri juga merupakan ide yang bagus jika kamu telah memiliki banyak pekerjaan tradisional dan tidak merasa kekuatan dan bakat kamu sesuai dengan pekerjaan tersebut.

Banyak orang memiliki keterampilan dan bakat yang tidak berguna di bidang mereka saat ini. Membangun bakat kamu menjadi usaha yang menguntungkan adalah sebuah keterampilan.

Bicaralah dengan pengusaha yang berpikiran sama yang dapat memberi kamu saran. Orang lain senang dengan pekerjaan mereka, tetapi lihatlah bagaimana industri tempat mereka bekerja dapat dijalankan dengan lebih efisien dan menguntungkan.

Baca Juga: Daftar 5 Sektor Usaha yang Tumbuh Paling Tinggi di Indonesia pada 2022

4. Kamu menyukai variasi

ilustrasi entrepreneur (backgroundcheckall.com)

Beberapa orang senang melakukan pekerjaan yang sama atau tugas-tugas yang sama dalam suatu pekerjaan setiap hari. Hal ini memberi mereka rasa aman. Di sisi lain, ada juga yang menganggap hal itu membosankan dan menyesakkan.

Bisnis yang berjalan dengan baik memiliki pemimpin yang idenya berubah seiring dengan arus perdagangan. Salah satu hal yang membuat hal itu terjadi adalah kebutuhan seorang pemimpin akan variasi.

Variasi dalam tugas sehari-hari atau variasi dalam jadwal kerja menunjukkan lingkungan yang berkembang yang mungkin terasa lebih alami bagi kamu, terutama jika kamu yang bertanggung jawab atas perkembangannya.

Kewirausahaan memberi kamu kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang baru dan mempelajari apa yang mereka butuhkan. Selain itu, memiliki perusahaan sendiri akan memaksa kamu untuk memikirkan berbagai cara untuk menjual produk atau jasa kamu.

Mungkin kamu memulai dengan bisnis pembuatan kue kecil-kecilan berdasarkan resep kue chocolate chip serbaguna kamu. Tidak masalah, namun seiring berjalannya waktu, kamu mungkin ingin merambah ke produk brittle, permen, dan kue kering. Memiliki usaha sendiri akan membuat kamu bisa mengeksplorasi pilihan-pilihan tersebut.

Variasi juga tidak berhenti di rumah. Pengusaha sering bepergian, mencari tempat baru dan umpan balik tentang visi dan produk mereka. Jika kamu senang bepergian dan pandai berkomunikasi dengan klien, kamu mungkin siap untuk memulai usaha sendiri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya