4 Financial Hacks untuk First Jobber, Kelola Keuangan dari Sekarang!
Supaya keuangan tidak jadi masalah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Bagi para profesional muda yang baru mulai meniti karier, menjalani hidup mandiri dan menghasilkan pendapatan sendiri menjadi salah satu pencapaian yang membanggakan. Namun, jika tidak diimbangi dengan pengelolaan yang bijak, berbagai masalah berpotensi muncul dan memengaruhi kondisi keuangan jangka panjang.
Berdasarkan hasil survei terkait perilaku keuangan oleh Zigi dan Katadata Insight Center (KIC), mayoritas generasi Z dan Y memiliki proporsi pengeluaran bulanan yang cenderung lebih besar dari pendapatan. Oleh karena itu, para profesional muda untuk memulai perencanaan keuangan sedini mungkin.
Menurut Prita Ghozie, CEO & Principal Consultant ZAP Finance, ada beberapa kendala yang kerap dihadapi oleh para profesional muda, termasuk bagi yang baru mulai bekerja atau first jobber. Mulai dari perilaku konsumtif, tidak adanya tujuan keuangan jangka panjang, hingga terjebak pada persepsi bahwa merencanakan keuangan merupakan suatu hal yang rumit.
“Padahal, memiliki perencanaan keuangan yang jelas dan terukur dapat memudahkan kita dalam meraih aspirasi jangka panjang yang tidak terbatas pada urusan finansial saja. Dengan kata lain, kita jadi bisa memetakan strategi keuangan yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, tanpa harus mengorbankan kebahagiaan kita,” kata Prita.
Bersama ShopeePay, Prita membagikan empat financial hacks untuk diterapkan oleh profesional muda, khususnya first jobber yang hendak memulai perencanaan keuangan dengan mudah dan nyaman.
Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Produktivitas Keuangan, Raih Kebebasan Finansial!
1. Tiga kategori utama sebagai dasar alokasi rekening
Menurut Prita, rekening living, saving, dan playing menjadi tiga kategori utama yang bisa diandalkan sebagai panduan dasar memisahkan rekening pribadi. Cara ini disebutnya cocok untuk para profesional muda yang belum melakukan budgeting secara rinci, karena kategori dikelompokkan secara sederhana.
“Penghasilan bulanan dapat dialokasikan dengan skema 50 persen ke dalam rekening living untuk kebutuhan esensial harian seperti makan, keperluan rumah atau kost, dan transportasi. Setelah itu, 30 persen disisihkan dalam rekening saving yang bisa berupa tabungan, dana darurat, dan investasi. Sedangkan, 20 persen sisanya bisa dialokasikan dalam rekening playing untuk memenuhi kebutuhan hiburan yang tentu tak kalah penting,” ujar Prita.
Prita menambahkan, kini masyarakat semakin mudah untuk memanfaatkan layanan pembayaran digital, termasuk dalam memenuhi kebutuhan transfer alokasi rekening. Salah satunya adalah melalui layanan transfer dari ShopeePay yang bisa digunakan untuk transfer ke mana pun.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai