TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Harga Pokok Penjualan (HPP)? Ini Fungsi dan Contoh Perhitungan

Harga pokok penjualan adalah biaya operasional perusahaan.

ilustrasi harga pokok penjualan (Freepik.com/Gray StudioPro)

Intinya Sih...

  • Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya operasional perusahaan yang penting untuk menemukan laba dan rugi penjualannya.
  • HPP mencakup biaya langsung dalam produk industri dan dapat diketahui dengan prinsip inventory cost.

Cost of Goods Sold (COGS) atau harga pokok penjualan adalah salah satu istilah dalam akuntansi yang penting untuk diketahui oleh para pebisnis. Mengapa demikian? Hal ini karena Harga Pokok Penjualan (HPP) dapat membantu perusahaan dalam menemukan laba dan rugi penjualannya.

Selain itu, HPP mencakup semua biaya langsung yang terlibat dalam produk industri. Dengan begitu, memahami apa itu HPP dan bagaimana cara mengelolanya dapat memudahkanmu sebagai pemilik usaha dalam menjalankan bisnis.

Lantas, apa itu harga pokok penjualan? Bagaimana cara mengelola komponennya? Ikuti terus ulasan berikut ini jika ingin mengetahui jawabannya, yuk!

Baca Juga: HPP Gabah dan HET Beras Naik, Ini Rincian Harga Terbaru 

1. Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?

ilustrasi akuntansi (pexels.com/Mikhail Nilov)

HPP atau harga pokok penjualan adalah istilah dalam akuntansi yang mengacu pada akumulasi biaya untuk memperoleh atau membuat produk pada suatu bisnis dalam perusahaan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, HPP sangat penting untuk menentukan laba atau rugi dalam perusahaan.

Menurut buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi karya Bambang Widjajanta dkk, HPP laba dapat diketahui jika harga jual barang dagang lebih besar dari harga pokoknya. Sebaliknya, apabila harga jual lebih rendah dari harga pokoknya, maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Jika ingin menentukan HPP, perusahaan perlu menerapkan prinsip inventory cost, yakni biaya persediaan atau perencanaan dalam mengelola barang. 

Baca Juga: Tiru China, Menkop UKM Usulkan Aturan HPP di E-Commerce 

2. Contoh biaya HPP

ilustrasi memegang uang (pexels.com/olia danilevich)

Pada dasarnya, harga pokok penjualan adalah semua biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat produk yang ditawarkan perusahaan. Secara umum, beberapa contoh biaya HPP seperti berikut.

  • Bahan baku
  • Biaya tenaga kerja atau buruh pabrik
  • Biaya pengiriman barang dan pemeliharaan mesin
  • Diskon perdagangan atau tunai, retur, serta potongan pembelian
  • Biaya penyimpanan dan bagian yang digunakan dalam produksi
  • Barang yang dibeli untuk dijual kembali
  • Biaya overhead pabrik.

3. Komponen harga pokok penjualan

ilustrasi menyusun neraca saldo (pexels.com/RDNE Stock project)

Setelah mengetahui definisi dan contoh biaya HPP, lantas apa saja komponen yang ada di dalam harga pokok penjualan? Berikut beberapa di antaranya:

  1. Persediaan awal, yaitu biaya persediaan yang ada di awal periode akuntansi perusahaan. Komponen ini dapat dilihat dari neraca saldo periode yang sedang berjalan atau di tahun-tahun sebelumnya.
  2. Persediaan akhir, persediaan barang di akhir tahun pembukuan atau akhir periode akuntansi perusahaan.
  3. Pembelian bersih, yaitu total pembelian barang keseluruhan secara tunai dan kredit. Beberapa unsur pembelian bersih seperti pembelian kotor, pengurangan harga, serta potongan dan retur pembelian.
  4. Penjualan bersih, pendapatan usaha yang terdiri dari tiga komponen, yakni pembelian kotor, retur pembelian, dan pengurangan harga.

4. Pentingnya menghitung HPP bagi perusahaan

ilustrasi HPP dapat menentukan laba dan rugi perusahaan (Freepik/Freepik)

Selain berguna untuk menjadi patokan dalam menemukan laba dan rugi (profit and loss statement) dalam perusahaan, sebenarnya mengapa penting bagi perusahaan untuk menghitung HPP? Setiap perusahaan pasti memerlukan dana untuk menjalani operasional dan memberikan gaji kepada para karyawannya.

Nah, harga pokok penjualan akan membantu perusahaan untuk mengakumulasi seluruh biaya tersebut. Namun, ada pula beberapa item yang tidak termasuk (terkecuali) dalam HPP, seperti:

  • Biaya penjualan
  • Biaya umum dan administrasi, seperti dana distribusi kepada pelanggan
  • Biaya sewa kantor dan iklan
  • Biaya akuntansi dan hukum
  • Gaji manajemen.

Sederhananya, seluruh biaya yang masuk ke dalam non operasional perusahaan, seperti belanja modal atau bunga tidak termasuk ke dalam HPP.

Baca Juga: UU HPP Diyakini Jadi Solusi Pajak buat Dunia Usaha Saat Pandemik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya