Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu berbelanja di salah satu toko kelontong dan toko sembako, atau mungkin keduanya? Jika pernah, tahukah kamu apa perbedaan toko kelontong dan toko sembako? Meski sering dianggap sama, ternyata keduanya memiliki ciri khas masing-masing, lho.
Salah satunya, toko kelontong dan toko sembako berbeda dari segi variasi produk, ukuran tempat, hingga skala bisnisnya. Mau tahu perbedaan toko kelontong dan toko sembako lainnya? Simak terus artikel ini hingga akhir, ya!
1. Lokasi
ilustrasi toko kelontong (Freepik.com/Bantanks) Salah satu perbedaan toko kelontong dan toko sembako ada pada lokasi atau tempat di mana kedua toko ini berada. Umumnya, toko sembako berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan ramai, seperti pasar, sekitar pemukiman, pusat grosir, atau tepi jalan utama.
Sedangkan lokasi toko kelontong lebih mudah dijumpai, biasanya terletak di pinggir jalan, dekat area perumahan, baik di desa maupun kota, serta selalu berada di kawasan dengan banyak penduduk atau aktivitas orang.
Selain itu, toko sembako cenderung melayani konsumen di sekitarnya saja dan beroperasi dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan toko kelontong, baik di perkotaan maupun pedesaan, kamu dapat menemukan gerai ini dengan mudah.
Baca Juga: Retail Jepang AEON Buka Toko Baru di Mal Ciputra Tangerang
2. Ukuran toko
ilustrasi warung sembako (IDN Times/istimewa) Perbedaan toko kelontong dan toko sembako berikutnya dapat dilihat dari segi ukuran toko keduanya. Toko sembako biasanya lebih luas dengan rak-rak yang rapi.
Jika dibuka sebagai usaha yang lebih besar, tak jarang toko sembako memiliki gudang untuk menyimpan stok barang. Dalam hal ini, produk ditata dengan label harga. Bahkan, beberapa toko sudah menggunakan aplikasi kasir dan pembayaran elektronik untuk kemudahan transaksi.
Toko kelontong, di sisi lain, ukurannya lebih kecil dari toko sembako. Namun, toko kelontong justru menjual lebih banyak variasi barang. Selain sembako, mereka juga menjual makanan ringan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan sekolah.
Pengelolaan toko kelontong umumnya masih tradisional, meskipun ada yang mulai memakai teknologi untuk meningkatkan layanan. Sementara itu, toko sembako dikelola secara pribadi dengan ruang usaha yang kecil dan skala bisnisnya terbatas. Umumnya barang yang dijual dalam bentuk eceran, seperti gula curah atau beras per kilogram.
3. Variasi produk
ilustrasi variasi produk toko kelontong (Wikimedia Commons) Perbedaan berikutnya ada pada variasi produk yang dijual. Toko sembako umumnya menawarkan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan tepung.
Selain itu, banyak toko sembako juga menjual produk lain seperti makanan kaleng, frozen food, buah-buahan, sayuran, susu, daging, ikan, hingga produk kebersihan. Toko kelontong lebih fokus pada produk sehari-hari seperti makanan ringan, minuman, rokok, sabun, dan sikat gigi.
Mereka juga menjual sembako, tetapi jenis dan jumlahnya lebih terbatas dibandingkan dengan toko sembako. Meskipun toko sembako skala usahanya lebih kecil, tapi mereka tetap menyediakan berbagai kebutuhan pokok dalam bentuk eceran. Beberapa toko juga menjual makanan ringan, minuman kemasan, hingga snack yang beragam dengan harga jauh lebih terjangkau.
Baca Juga: 10 Distributor Sembako Bayar di Tempat, Murah dan Tepercaya!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Harga
ilustrasi harga produk (Freepik.com/Freepik) Berbicara mengenai harga barang, ini juga menjadi perbedaan toko kelontong dan toko sembako selanjutnya. Harga di toko sembako biasanya lebih murah karena mereka membeli barang dalam jumlah besar langsung dari pemasok.
Yup, hal ini memungkinkan pemilik toko untuk menawarkan harga lebih rendah dibandingkan toko kelontong. Toko sembako juga sering memberikan harga grosir, diskon, promosi paket, atau program keanggotaan untuk pelanggan setia.
Sementara itu, toko kelontong menetapkan harga yang bisa berubah, bergantung pada harga beli mereka. Secara umum, mereka biasa membeli stok barang dalam jumlah kecil.
Sehingga hal ini berpengaruh terhadap harga beli mereka yang lebih tinggi dan sulit memberikan diskon. Meski demikian, pemilik toko kelontong dan warung sembako tetap berusaha menawarkan harga yang terjangkau untuk menjaga perputaran modal dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Target pasar
ilustrasi target pasar toko kelontong (Freepik.com/Freepik) Dari segi target pasarnya, perbedaan toko kelontong dan toko sembako ini cukup terlihat ciri khas keduanya. Dengan skala bisnis yang lebih besar, toko sembako menargetkan berbagai segmen pasar, mulai dari individu, keluarga, bisnis kuliner, hingga pemilik toko kecil-kecilan. Mereka bisa menjual produk grosir dengan harga lebih murah.
Sementara itu, toko kelontong lebih fokus pada individu dan keluarga di sekitar lokasi. Mereka menawarkan produk yang beragam sesuai kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Dibatasi Jual Rokok, Separuh Lebih Toko Kelontong Bisa Gulung Tikar