Cara Memadankan NIK dan NPWP, Batas Akhir 30 Juni 2024

Buka laman resmi DJP

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah mengimbau kepada setiap wajib pajak untuk memadankan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Tujuannya untuk mengoptimalkan layanan administrasi perpajakan agar lebih mudah.

Batas akhir pemadanan NIK dengan NPWP ini jatuh pada 30 Juni 2024. Lalu, per 1 Juli 2024, kabarnya layanan perpajakan akan menggunakan NIK sebagai identitas tunggal wajib pajak dengan syarat sudah dipadankan dengan NPWP.

Hingga akhir November 2023, tercatat 59 juta NIK dari 72 juta data wajib pajak di DJP sudah dipadankan dengan NPWP. Bagaimana cara memadankan NIK dan NPWP? Simak penjelasannya beserta cara cek NIK sudah jadi NPWP atau belum yang wajib diketahui.

1. Cara memadankan NIK dan NPWP

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Batas Akhir 30 Juni 2024DJP Online (djponline.pajak.go.id)

Berikut cara memadankan NIK dan NPWP secara online lewat laman resmi DJP:

  • Buka laman djponline.pajak.go.id di HP atau laptop.
  • Masukkan nomor NPWP yang terdiri dari 15 digit dan kata sandi akun DJP Online.
  • Masukkan kode captcha sesuai yang tertera di layar.
  • Klik Login.
  • Setelah berhasil masuk, pilih menu Profil dan Data Profil.
  • Masukkan NIK yang terdiri dari 16 digit, lalu klik Validasi.
  • Klik Ubah Profil.
  • Coba logout dan login kembali menggunakan NIK.
  • Jika NIK sudah berstatus valid atua berwarna hijau, maka pemadanan NIK dan NPWP sudah berhasil.

2. Cara cek NIK sudah jadi NPWP atau belum

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Batas Akhir 30 Juni 2024Cara cek NIK sudah jadi NPWP atau belum (Dok. IDN Times/Yogama)

Jika status pada laman resmi DJP tadi belum atau tidak valid, berarti NIK dan NPWP kamu belum terhubung atau tervalidasi. Berikut cara cek NIK sudah jadi NPWP atau belum lewat laman resmi DJP:

  1. Buka laman resmi ereg.pajak.go.id di HP atau laptop.
  2. Pada bagian bawah, klik pilihan Cek NPWP.
  3. Pilih kategori wajib pajak, yaitu Orang Pribadi untuk individu atau Badan untuk badan usaha dan lainnya.
  4. Masukkan NIK, nomor KK, dan kode captcha yang tertera di layar.
  5. Klik Cari.
  6. Lalu akan muncul hasil yang terdiri dari NPWP, nama wajib pajak, KPP Pratama terdaftar, dan statusnya.
  7. Jika NIK dan NPWP sudah dipadankan atau tervalidasi, maka pada kolom Status NPWP16 akan tertulis valid.

Baca Juga: 3 Cara Cek NPWP Online yang Mudah lewat HP, Praktis!

3. Risiko jika tidak memadankan NIK dan NPWP

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Batas Akhir 30 Juni 2024Reno Esnir/ANTARA FOTO

Seperti yang disebutkan pada bagian awal, pemadanan NIK dengan NPWP ini bertujuan untuk memudahkan wajib pajak dalam mengurus administrasi yang berkaitan dengan layanan perpajakan. Oleh sebab itu, penting bagi setiap wajib pajak untuk melakukan pemadanan ini.

Selain itu, terdapat 6 layanan yang tidak bisa diberikan jika wajib pajak tidak melakukan pemadanan NIK dan NPWP hingga 30 Juni 2024, diantaranya: 

  1. Layanan pencairan dana pemerintah
  2. Layanan ekspor dan impor
  3. Layanan perbankan dan sektor keuangan lainnya
  4. Layanan pendirian badan usaha dan perizinan berusaha
  5. Layanan administrasi pemerintahan selain yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Paja
  6. Layanan lain yang mensyaratkan penggunaan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Nah, itulah cara memadankan NIK dan NPWP serta cara cek NIK sudah jadi NPWP atau belum secara online dengan mudah. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Cara Membuat KTP Terbaru 2024 dan Syaratnya

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Anata Siregar
  • Yunisda Dwi Saputri
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya