Stafsus Erick Sebut PMN Bio Farma Bukan buat Bayar Pinjol Indofarma
Intinya Sih...
- Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebut PMN tidak untuk obati BUMN 'sakit'
- PMN Bio Farma senilai Rp68 miliar bukan untuk bayar utang anak usaha
- PMN untuk pengembangan vaksin, bukan untuk membalikkan kerugian BUMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga menegaskan, Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN bukanlah obat andalan bagi BUMN ‘sakit’ alias yang memiliki sengkarut keuangan.
Misalnya untuk PT Bio Farma (Persero), Arya memastikan PMN itu bukan untuk membayar utang anak usaha Bio Farma, yakni Indofarma pada platform pinjaman online (pinjol). Sebagai informasi, Biofarma mengajukan PMN senilai Rp68 miliar tahun ini yang berupa barang milik negara (BMN).
“Misalnya kemarin gitu ya ada Bio Farma, itu minta PMN langsung dihubungkan sama anaknya yang namanya Indofarma, urusan pinjol lagi, gak ada urusannya,” ucap Arya kepada awak media di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga: Kerugian Indofarma Makin Bengkak, Tembus Rp605 Miliar
1. PMN Bio Farma untuk kembangkan produk vaksin
Arya menegaskan, PMN yang diajukan Bio Farma bertujuan untuk pengembangan vaksin. Hal itu sebelumnya juga sudah disampaikan Bio Farma di hadapan Komisi XI DPR RI, bahwa PMN yang diajukan berupa BMN untuk pengembangan produk vaksin Rotavirus, Rubella, dan Biosimilar.
“Itu dipakai untuk pembuatan pabrik ataupun mesin baru untuk vaksin. Karena kan kita punya pekerjaan-pekerjaan dari WHO dan sebagainya. Jadi bukan untuk urusan pinjol gitu loh, atau urusan Indofarma, gak ada,” tutur Arya.
Editor’s picks
2. PMN bukan untuk membalikkan kerugian BUMN
Arya memastikan, tujuan PMN bukanlah untuk membalikkan kerugian yang dialami BUMN. Namun, PMN diberikan sebagai modal untuk penugasan-penugasan pemerintah yang diberikan kepada BUMN.
“Yang pasti PMN itu diberikan, biasanya kita minta, itu untuk penugasan. Contoh BUMN ditugaskan untuk membangun jalan tol ke Sumatra misalnya, itu penugasan. Kenapa? Karena kan memang belum ekonomis, maka BUMN yang mengerjakan,“ ujar Arya.
3. BUMN akan terus ajukan PMN selama masih diberikan penugasan negara
Arya memastikan, selama BUMN masih ditugaskan pemerintah mengerjakan suatu proyek penugasan, maka BUMN masih membutuhkan PMN.
“Tapi BUMN kan menghasilkan dividen kepada negara kan, dividen kan dikasih. Nah dividen ini kalau kita total selama dari 2020, sejak Pak Erick, dividen yang kita berikan tuh mencapai Rp368,6 triliun. PMN yang diminta Rp 270 triliun, jadi sebenernya tuh uang BUMN juga. Jadi bukan dari uang rakyat loh,” ucap Arya.