RI-Jepang Makin Mesra, Ekspor Tuna-Lobster Bakal Bebas Bea Masuk

Nilai ekspor RI ke Jepang bakal naik hingga 60 persen

Intinya Sih...

  • Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat perpanjang IJEPA
  • Ekspor produk segar dan olahan bebas bea masuk ke Jepang

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan Jepang telah menyepakati perpanjangan Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang telah dibahas sejak 2019.

IJEPA itu sebelumnya sudah berlaku sejak 2008, dan diperbaharui untuk menambah poin-poin kerja sama antara kedua negara. Adapun saat ini, pengesahan IJEPA masih harus melalui proses ratifikasi di DPR, dan dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres).

“Barusan saja saya dengan Menlu Jepang tanda tangan ini ya. Nah, walaupun sederhana tapi ini sesuatu yang bersejarah, 20 tahun, kita selesaikan hari ini, yang alot perjanjiannya tapi sudah selesai pagi ini, baru saja saya teken dengan Menlu Jepang,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

1. Ekspor tuna hingga lobster bakal bebas bea masuk

RI-Jepang Makin Mesra, Ekspor Tuna-Lobster Bakal Bebas Bea MasukIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan perpanjangan dan pembaharuan IJEPA, maka ekspor produk segar dan olahan seperti ikan tuna, cakalang, lobster, dan kerang bisa bebas bea masuk ke Jepang. Begitu juga dengan ekspor buah-buahan seperti nanas dan pisang yang sebelumnya dikenakan bea masuk hingga 17 persen oleh Jepang.

“Tuna ini gak selesai-selesai, cakalang, lobster, dan kerang, buah-buahan. Buah-buahan itu kadang-kadang kita ke Filipina dulu baru ke Jepang, ini sudah selesai, penting sekali. Makanan dan minuman, serta bahan kimia organik,” tutur Zulhas.

Tak hanya itu, Jepang akan membuka dan memperbaiki akses pasar untuk 112 pos tarif yang sebelumnya tidak diberikan. Sebaliknya, Indonesia membuka akses pasar 25 pos tarif untuk Negeri Sakura tersebut.

“Perbaikan akses pasar untuk 25 pos tarif antara lain produk besi, baja, serta otomotif, itu titik beratnya sebenarnya pada manufaktur khusus di bidang otomotif. Perdagangan jasa, perluasan akses pasar, perbankan, serta pengembangan kapasitas di bidang real estate dan transportasi,” tutur Zulhas.

Baca Juga: Ekspor Matras Rp5,98 T Selamat dari Pengenaan Bea Masuk oleh AS

2. Ekspor RI bakal melonjak hingga 60 persen

RI-Jepang Makin Mesra, Ekspor Tuna-Lobster Bakal Bebas Bea MasukIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan pembaharuan IJEPA, maka nilai ekspor Indonesia ke Jepang diprediksi naik hingga 60 persen pada 2028.

“Proyeksi rata-rata peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang pascaimplementasi IJEPA rata-rata 11,6 persen per tahun, tinggi sekali. Ekspor Indonesia ke Jepang diprediksi akan mencapai 36 miliar dolar AS pada tahun 2028, meningkat kira-kira 58-60 persen dari nilai ekspor di 2023,” ujar Zulhas.

Sebagai informasi, nilai ekspor Indonesia ke Jepang pada 2023 hanya 20,8 miliar dolar AS. Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia dan Jepang tercatat senilai 42 miliar dolar AS, naik 29,23 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang sebesar 24,8 miliard dolar AS, dan impor tercatat sebesar 17,1 miliar dolar AS. Sehingga, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar 7,6 miliar dolar AS pada 2022.

Baca Juga: Nilai Ekspor Juni 2024 Turun 6,65 Persen, Ini Pemicunya 

3. RI bisa kirim lebih banyak tenaga kerja ke Jepang

RI-Jepang Makin Mesra, Ekspor Tuna-Lobster Bakal Bebas Bea MasukIlustrasi buruh/pekerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam perpanjangan IJEPA, Indonesia dan Jepang juga menyepakati bab e-commerce untuk memfasilitasi perkembangan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE).

Kemudian, melalui Protokol Perubahan IJEPA, kedua negara sepakat untuk membahas fasilitasi penempatan tenaga kerja terampil Indonesia untuk bidang profesi lainnya, tidak terbatas pada profesi perawat (nurse), dan caregiver yang telah dimanfaatkan sejak IJEPA diberlakukan pada 2008.

Movement of natural person, penambahan masa kerja nurse, dan caregiver Indonesia di Jepang, penyempurnaan prosedur imigrasi dan penempatan, serta potensi perluasan pasar tenaga kerja Indonesia di Jepang,” ucap Zulhas.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya