RI-Jepang Bahas Kerja Sama Proyek EBT Jelang Pertemuan AZEC 2024

RI jadi tuan rumah pertemuan AZEC 20-21 Agustus

Intinya Sih...

  • Indonesia jadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri AZEC pada 20-21 Agustus 2024.
  • Airlangga bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai LDP Jepang, membahas implementasi proyek-proyek di bawah forum AZEC.

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri Asia Zero Emission Community (AZEC) pada 20-21 Agustus 2024 mendatang.

Sebelum pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Motegi Toshimitsu, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri Jepang periode 2019-2021.

Dalam pertemuan dengan Motegi Toshimitsu, Airlangga membahas implementasi proyek-proyek di bawah forum AZEC.

1. RI ajak Jepang kerja sama proyek EBT

RI-Jepang Bahas Kerja Sama Proyek EBT Jelang Pertemuan AZEC 2024Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Motegi Toshimitsu kunjungan kerja ke Indonesia. (dok. Kemenko Perekonomian)

Dengan Motegi, AIrlangga membahas berbagai bidang kerja sama, termasuk aksesi Indonesia dalam keanggotaan forum internasional, transisi energi, ekonomi digital, industri otomotif, serta perkembangan geopolitik global.

Pemerintah Indonesia dan Jepang membentuk gugus tugas gabungan (task force) untuk implementasi AZEC pada September 2023.

Airlangga berharap pemerintah Jepang dapat terus mendukung implementasi proyek-proyek di bawah forum tersebut yang mencakup kerja sama pembangkit listrik, baik tenaga air, tenaga panas bumi, dan tenaga surya, serta jaringan transmisi listrik.

Baca Juga: Raksasa Energi UEA Kaji Pembangunan Proyek EBT 200 MW di IKN

2. Kesepakatan kerja sama forum AZEC harus segera diimplementasi

RI-Jepang Bahas Kerja Sama Proyek EBT Jelang Pertemuan AZEC 2024Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Motegi Toshimitsu kunjungan kerja ke Indonesia. (dok. Kemenko Perekonomian)

Airlangga dan Motegi sepakat mendorong hasil nyata dari kerja sama AZEC. Indonesia dan Jepang mengharapkan untuk dapat direalisasikannya beberapa proyek prioritas Indonesia dalam AZEC.

“Melalui kerja sama AZEC, hendaknya dapat direalisasikan proyek-proyek prioritas transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka, Smart Gridline dan Small Modular Reactor (SMR),” kata Airlangga, dikutip dari keterangan resmi, Senin (29/7/2024).

3. RI ajak Jepang pakai mata uang lokal dalam transaksi

RI-Jepang Bahas Kerja Sama Proyek EBT Jelang Pertemuan AZEC 2024Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Motegi Toshimitsu kunjungan kerja ke Indonesia. (dok. Kemenko Perekonomian)

Tak hanya itu, Airlangga dan Motegi juga membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi digital. Airlangga mencontohkan kemajuan kerja sama ekonomi digital di ASEAN melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Selain itu, saat ini beberapa negara ASEAN dapat memanfaatkan skema Local Currency Settlement (LCS) untuk transaksi digital lintas batas. Dengan skema tersebut, UKM negara ASEAN dapat bertransaksi digital menggunakan mata uang lokalnya, sehingga dapat mengurangi ketergantungan transaksi lintas batas menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian, Jepang juga memberikan dukungan penuh untuk proses aksesi Indonesia menjadi anggota Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Airlangga mengatakan, bergabungnya Indonesia dalam dua organisasi tersebut akan mendorong percepatan transformasi ekonomi Indonesia serta mengembangkan akses pasar produk Indonesia di negara-negara maju. Salah satunya, potensi ekspor otomotif dan mobil listrik Indonesia ke negara-negara anggota CPTPP.

Baca Juga: Jepang Dukung Indonesia Masuk OECD

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya