Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Airlangga: Lebih Baik dari China
Intinya Sih...
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2024 sebesar 5,05 persen, lebih baik dari China, Singapura, Korea Selatan, dan Meksiko.
- Inflasi tetap terkendali sebesar 2,13 persen yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut Airlangga Hartarto.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 5,17 persen (yoy). Sementara secara kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh 3,79 persen. Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Meski begitu, menurut Airlangga, ekonomi Indonesia masih baik.
“Di tengah ketidakpastian global, fundamental ekonomi kita masih baik,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (5/8/2024).
1. Sebut pertumbuhan ekonomi RI lebih baik dari China hingga Meksiko
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan China, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2024 masih lebih baik. Begitu juga dengan Singapura, Korea Selatan (Korsel), dan Meksiko.
“Ini dibandingkan dengan China kita masih lebih tinggi, China 4,7 persen. Sedangkan Singapura sendiri 2,9 persen, Korea Selatan 2,3 persen, dan juga terkait dengan Meksiko kira-kira 2,24 persen,” tutur Airlangga.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Melambat ke 5,05 Persen
2. Sebut inflasi RI masih terkendali
Editor’s picks
Lebih lanjut, menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih didukung oleh inflasi yang terkendali.
“Nah pertumbuhan ekonomi ini juga didukung oleh inflasi yang tetap terkendali, yaitu sebesar 2,13 persen,” ujar Airlangga.
Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Q2
3. Konsumsi rumah tangga masih tumbuh
Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 hanya tumbuh tipis, yakni 0,02 persen menjadi 4,93 persen (yoy).
Menurut Airlangga, angka tersebut masih menunjukkan kondisi yang baik dibandingkan negara lain.
“Kalau kita bandingkan negara kita dibandingkan negara lain. Secara relatif angka itu pun tinggi, dan kontribusinya pun masih dominan, konsumsi masih (menyumbang) 54,53 persen dari total PDB,” tutur Airlangga.