Peran Perusahaan RI yang Terseret Skandal Penipuan Batu Bara Adani

PT Jhonlin disebut dalam skandal Adani Group

Intinya Sih...

  • Adani Group terlibat skandal penipuan batu bara.
  • PT Jhonlin Baratama diduga sebagai pemasok batu bara berkualitas rendah.
  • Adani menjual batu bara dengan kalori rendah seharga batu bara berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan besar.

Jakarta, IDN Times - Skandal penipuan batu bara oleh perusahaan konglomerasi India, Adani Group terkuak. Perusahaan itu diduga meraup keuntungan besar dengan melakukan penipuan batu bara. Dalam skandal itu, ada perusahaan asal Indonesia yang terseret.

Disebut dalam pemberitaan Financial Times, pemasok batu bara kepada Adani adalah perusahaan tambang batu bara dalam PT Jhonlin Group, PT Jhonlin Baratama. Perusahaan itu didirikan oleh Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.

Baca Juga: Skandal Adani Jual Batu Bara Kualitas Rendah, Seret Perusahaan RI

1. Perusahaan Haji Isam jadi pemasok batu bara ke Adani

Peran Perusahaan RI yang Terseret Skandal Penipuan Batu Bara AdaniPotret pegawai PT Jhonlin Barata. (dok. JhonlinMagz)

Penipuan yang dilakukan Adani Group, perusahaan milik salah satu orang terkaya di India, Gautam Adani ialah menjual batu bara berkualitas berkualitas rendah dengan harga batu bara berkualitas tinggi.

Adani diduga menjual batu bara dengan kalori 3.500, seharga batu bara dengan 6.000 kalori yang harganya tinggi. Dilansir Financial Times, Kamis (23/5/2024), batu bara itu dijual ke perusahaan pembangkit listrik India, yakni Tamil Nadu Generation and Distribution Company (Tangedco).

Batu bara berkualitas rendah itu dibeli Adani dari Indonesia, tepatnya dari grup Jhonlin. Kemudian, batu bara itu dikirim ke India untuk dijual ke Tangedco.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Jhonlin Group maupun kuasa hukum Haji Isam yang dihubungi IDN Times, belum merespons.

2. Terungkap dari laporan OCCRP

Peran Perusahaan RI yang Terseret Skandal Penipuan Batu Bara Adaniilustrasi Jhonlin Group (www.linkedin.com/company/pt-jhonlin-group)

Berdasarkan dokumen yang diamankan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), pada Desember 2013 ada kapal MV Kalliopi L meninggalkan Indonesia dengan muatan batu bara seharga 28 dolar Amerika Serikat (AS) per ton. Batu bara itu diangkut dari lahan tambang Jhonlin Group di Kalimantan Selatan.

Dari dokumen pernyataan ekspor PT Jhonlin, tercantum pembeli terakhirnya adalah Tangedco, dan tertulis bahwa Adani sebagai perantara. Diteliti lebih lanjut, tagihan dari Jhonlin masuk Supreme Union Investors yang berbasis di British Virgin Islands, dengan biaya 28 dolar AS per ton.

Seminggu kemudian, Supreme Union Investors menagih Adani di Singapura untuk pengiriman tersebut dengan harga 34 dolar AS per ton, dengan menyatakan bahwa batu bara tersebut mengandung 3.500 kalori per kg.

Pada tagihan Adani berikutnya ke Tangedco, kualitasnya melonjak menjadi 6.000 kalori per kg, dengan harga 92 dolar AS  per ton.

Baca Juga: Profil Gautam Adani, Orang Terkaya India Terseret Skandal Batu Bara

3. Adani lakukan 24 pengiriman batu bara dari Jhonlin

Peran Perusahaan RI yang Terseret Skandal Penipuan Batu Bara AdaniGautam Adani (Instagram/Gautam Adani)

Berdasarkan catatan internal PT Jhonlin, Supreme Investors bertindak sebagai perantara untuk 24 kargo yang tercantum dalam pesanan pembelian Tangedco. Kargo itu berisi batu bara yang dibeli dengan harga rata-rata 28 dolar AS per ton.

Ternyata, harga kargo tersebut sedikit di atas patokan batu bara dengan kualitas 4.200 kalori per kg dari Indonesia, yang pada saat itu diperdagangkan dengan harga antara 22-26 dolar AS per ton.

Lebih lanjut, Financial Times menemukan bahwa 22 kargo batu bara dari total 24 kargo itu dibeli Tangedco dengan harga 86 dolar AS per ton.

Perkiraan harga terkini untuk biaya pengangkutan untuk setiap ton yang terjual dengan harga rata-rata 86 dolar AS per ton, Adani dan perantaranya berbagi keuntungan hingga 46 dolar AS per ton. Totalnya berjumlah sekitar 70 juta dolar AS untuk 22 kargo.

Meski begitu, Adani membantah telah melakukan penipuan. Juru bicara Adani mengatakan bahwa kualitas batu bara yang dijualnya telah diuji secara independen pada saat pemuatan dan pembongkaran oleh otoritas bea cukai dan ilmuwan Tangedco.

Baca Juga: Skandal Adani Group, Konglomerat India Gautam Kehilangan Rp1.600 T

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya