Pendapatan per Kapita RI Diprediksi Tembus US$5 Ribu Tahun Ini

Ekonomi 2023 diprediksi tumbuh 4,9 persen

Jakarta, IDN Times - Mandiri Sekuritas memprediksi pendapatan per kapita Indonesia mencapai 5.083 dolar AS atau sekitar Rp76,3 juta (kurs Rp15.014 per dolar AS) di 2023 ini.

Dalam dokumen Macro Outlook 2023 yang dikutip Senin, (16/1/2023), Mandiri Sekuritas memprediksi pendapatan per kapita tahun ini akan lebih besar dari 2022, yang diproyeksikan pada angka 4.767 dolar AS atau Rp71,6 juta.

Baca Juga: 5 Negara Termiskin di Asia Tenggara, PDB per Kapita Rendah

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak sampai 5 persen tahun ini

Pendapatan per Kapita RI Diprediksi Tembus US$5 Ribu Tahun Iniilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi di 2023 ini diprediksi tak sampai 5 persen, atau tepatnya hanya 4,9 persen secara year on year (yoy).

Sementara itu, untuk tahun 2022, Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,17 persen (yoy).

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri akan merilis realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 pada awal Februari 2023 mendatang.

Baca Juga: Pendapatan per Kapita: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

2. Pertumbuhan ekonomi 2023 diprediksi melambat karena pelemahan ekspor

Pendapatan per Kapita RI Diprediksi Tembus US$5 Ribu Tahun IniIlustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama pandemik COVID-19, Indonesia berhasil mencatatkan kinerja ekspor yang sangat baik. Hingga November 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai 24,12 miliar dolar AS, dan impor sebesar 18,96 miliar dolar AS. Sehingga, kala itu neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus, yakni sebesar 5,16 miliar dolar AS.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia sudah mencatatkan surplus selama 31 bulan berturut-turut.

Meski begitu, di 2023 ini, Mandiri Sekuritas memprediksi kinerja ekspor akan melemah. Hal itulah yang melatarbelakangi proyeksi pelemahan ekonomi di 2023.

"Pertumbuhan Indonesia akan melambat tapi manageable, yakni tumbuh di 4,9 persen secara tahunan. Pelemahan terjadi karena pelemahan ekspor dan perlambatan investasi ," kata Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Leo Putera Rinaldy dilansir ANTARA.

Baca Juga: 5 Peran Penting Pendapatan Nasional Bagi Perekonomian Suatu Negara

3. Lonjakan harga komoditas diprediksi tak berlajut

Pendapatan per Kapita RI Diprediksi Tembus US$5 Ribu Tahun IniIlustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun pelemahan ekspor itu disebabkan harga komoditas diperkirakan tak lagi melonjak seperti tahun 2021-2022.

Selain kinerja ekspor yang menurun, Mandiri Sekuritas memprediksi kinerja investasi juga akan menurun, salah satunya akibat peningkatan suku bunga acuan bank sentral

Ia memperkirakan ekspor menurun akibat normalisasi harga komoditas, sementara investasi melambat karena peningkatan suku bunga acuan bank sentral.

Di kuartal I-2023 ini, Mandiri Sekuritas memprediksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan tembus 6 persen. Saat ini, suku bunga acuan BI berada di angka 4,75 persen.

"Kita ekspektasikan BI-7 Day Reverse Repo Rate akan di posisi 6 persen. Ada kenaikan lagi 50 basis poin (bps) yang di-front load di kuartal I-2023," ucap Leo.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya