Mau Dimerger dengan WIKA, Bos PTPP Buka Suara

Konsep penggabungan masih dibahas

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP, Novel Arsyad buka suara terkait rencana perseroan digabungkan alias dimerger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA.

“Terkait merger sekali lagi sedang proses nanti akan dilakukan evaluasi dengan kami dan BUMN ada data-data yang dievaluasi cukup banyak,” kata Novel dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTPP di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga: 7 BUMN Karya Dilebur: PTPP dan WIKA Bergabung

1. Konsep merger masih dipertimbangkan

Mau Dimerger dengan WIKA, Bos PTPP Buka SuaraKantor Pusat PT PP (ptpp.co.id)

Novel mengatakan, konsep penggabungan PTPP dengan WIKA masih dibahas. Selain merger, masih ada opsi pembentukan holding dan subholding.

“Tentunya dari sana nantinya kita bisa ketahui konsep seperti apa stuktur seperti apa merger, subholding atau holding,” tutur Novel.

2. PTPP dan WIKA harus dalam kondisi sehat

Mau Dimerger dengan WIKA, Bos PTPP Buka SuaraKantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Novel mengatakan, Kementerian BUMN melibatkan evaluasi dalam merealisasikan merger tersebut. Novel memastikan, baik PTPP maupun WIKA harus dalam kondisi sehat untuk bisa dimerger.

“Apakah di merger, subholding atau holding tentunya kondisinya harus dalam kondisi sehat baik PTPP maupun WIKA sehingga jadinya dengan konsep apapun bisa memberikan kontribusi yang lebih baik,” tutur Novel.

Baca Juga: Erick Panggil Bos Waskita dan WIKA, Bahas Restrukturisasi

3. BUMN karya gak bisa garap proyek ‘sapu jagat’ lagi

Mau Dimerger dengan WIKA, Bos PTPP Buka SuaraMenteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain PTPP dan WIKA, proses merger juga dilakukan terhadap PT Hutama Karya (Persero) atau HK dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga akan dimerger dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan peleburan itu akan diiringi dengan klasifikasi proyek-proyek yang akan digarap ketiga perusahaan karya. Erick mengatakan, nantinya HK dan Waskita hanya fokus menggarap proyek jalan tol, non-tol, institutional building, dan hunian komersial.

Lalu, WIKA dan PT PP tak lagi menggarap jalan tol, tapi hanya fokys pada proyek pelabuhan, bandara, dan juga hunian atau perumahan, serta Engineering Procurement Construction (EPC).

“Lalu juga penggabungan Adhi Karya, Nindya Karya, mereka akan fokus kepada air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lagi. Ini yang kita lakukan sebenarnya konsolidasi sekaligus penyehatan,” ucap Erick dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga: WIKA Bidik Rp9,2 T dari Rights Issue, Dananya buat Garap IKN-PSN

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya