Mantap! PII Cetak Pendapatan Rp762 Miliar di 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) mencatatkan pendapatan usaha Rp762 miliar hingga Oktober 2021. Di tahun ini, PII menargetkan pendapatan usaha tembus Rp954 miliar.
"Kita berjalan cukup baik. Memang ada sejumlah tantangan di masa pandemik ini," ucap Direktur Utama PII, Muhammad Wahid Sutopo di kantor pusat PII, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga: Jokowi Tinjau Jalan Tol Bali-Mandara Hingga BNDCC untuk Persiapan G20
1. PII targetkan laba perusahaan tembus Rp565 miliar
Selain itu, PII menargetkan laba bersih perusahaan sebesar Rp565 miliar di tahun ini. Adapun capaian margin laba bersih hingga Oktober 2021 sebesar 64 persen, sudah melebihi target tahun ini yakni 58 persen.
"Secara kinerja kurang lebih dapat dipertahankan, memberikan laba, dan juga memberikan pembayaran dividen. Ini diharapkan juga memberikan keyakinan terkait skema penjaminan PII," ucap Sutopo.
Baca Juga: Amerika Serikat Incar Investasi di Sektor Infrastruktur Indonesia
2. PII bayar dividen Rp186,17 miliar ke negara
Editor’s picks
Di 2021 ini, perusahaan juga membayar dividen ke negara sebesar Rp186,17 miliar. Untuk pembayaran dividen tahun depan, pihaknya masih menunggu keputusan pemegang saham.
"Untuk dividen yang akan dibayarkan pada 2022 tergantung rapat umum pemegang saham tahunan sekitar Mei-Juni," kata Sutopo.
3. PII jaminkan proyek infrastruktur hingga Rp78 triliun
Selama 12 tahun berdiri, tepatnya sejak 30 Desember 2009, PII telah menjaminkan 37 proyek infrastruktur di Indonesia. Adapun total nilai proyek-proyek tersebut mencapai Rp350 triliun.
Sutopo mengatakan dari proyek-proyek tersebut, nilai yang dijaminkan PII hampir mencapai Rp78 triliun, atau tepatnya Rp77,6 triliun.
"Ini kita syukuri bahwa apa yang direncanakan bisa terlaksana. Penjaminan secara eksposur kurang lebih Rp78 triliun yang telah diberikan oleh PII yang mencakup beberapa jenis penjaminan. Sehingga secara gearing itu antara likuiditas dengan penjaminan ada 6,03 kali sampai Oktober," kata Sutopo.