Mantap! Kawasan Industri Batang Bakal Jadi Hub SPKLU di Pulau Jawa

Bakal dibangun 80 SPKLU

Intinya Sih...

  • Utomo Chargeplus Indonesia akan menyediakan 80 SPKLU di KITB, dengan 20 SPKLU dipasang pada tahap pertama.
  • Grand Batang City akan menjadi Super Electric Mobility Hub dengan posisi strategis di Pulau Jawa.

Jakarta, IDN Times - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) resmi meluncurkan kawasan komersial. Di kawasan komersial itu, KITB bekerja sama dengan Utomo Chargeplus Indonesia dalam penyediaan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Nantinya, Utomo Chargeplus Indonesia akan menyediakan 80 unit SPKLU di KITB. Pada tahap pertama, akan ada 20 SPKLU yang dipasang.

Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan mengatakan, dengan pemasangan SPKLU secara masif itu, KITB akan menjadi Super Electric Mobility Hub dengan posisi yang sangat strategis di Pulau Jawa.

“Posisi kami di KM 370, atau 400 km dari Cawang itu paling pas, kan daya tahan mobil listrik itu kan sekitar 400 km,” ucap Ngurah, dikutip Sabtu (20/7/2024).

Baca Juga: Pabrik Kaca Terbesar Se-Asia Tenggara di Batang Mulai Produksi Agustus

1. Ditargetkan 80 SPKLU mengisi Kawasan Industri Batang dalam 3 tahun

Mantap! Kawasan Industri Batang Bakal Jadi Hub SPKLU di Pulau JawaPT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) resmi meluncurkan kawasan komersial. (dok. KITB)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utomo Chargeplus Indonesia, Anthony Utomo mengatakan, pihaknya akan menyediakan 80 SPKLU di KITB alias Grand Batang City dalam 3 tahun ke depan. Untuk pemasangan 20 SPKLU di tahap awal ditargetkan rampung tahun ini.

“Kita akan bangun 3-6 bulan ke depan sudah beroperasi. Untuk 80 targetnya 3 tahun,” ucap Anthony.

Baca Juga: Mulai Beroperasi, Ini Tarif Tol KIT Batang Ruas Batang-Semarang

2. Kawasan komersial KITB kian laris

Mantap! Kawasan Industri Batang Bakal Jadi Hub SPKLU di Pulau JawaGrand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah (Jateng). (dok. PT KITB)

Seiring dengan proses pembangunan pabrik-pabrik di Grand Batang City, PT KITB menggaet banyak perusahaan untuk memanfaatkan kawasan komersialnya. Selain Utomo Chargeplus Indonesia, KITB telah meneken sejumlah Perjanjian Sewa serta Perjanjian Pemanfaatan Tanah Komersial (PPTK) dengan beberapa perusahaan lain.

Misalnya dengan Bromindo Mekar Mitra yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perlengkapan kebakaran, jasa perencana, kontraktor, dan perawatan sistem kebakaran, dilengkapi aplikasi modern untuk deteksi dan kontrol yang mudah. Tak lupa juga dengan perusahaan logistik Sinar Trans Global dan Anggrek Jingga.

Ngurah mengatakan, pemilihan perusahaan alias tenant itu tak sembarangan, tapi dipilih dengan cermat, menyesuaikan visi misi KITB, yaitu smart, green, and sustainable.

“Kami untuk terus mengembangkan kawasan ini menjadi industri terdepan di Indonesia yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga menjadi kawasan industri yang modern dan ramah lingkungan,” tutur Ngurah.

3. Rumah sakit hingga factory outlet bakal mejeng di KITB

Mantap! Kawasan Industri Batang Bakal Jadi Hub SPKLU di Pulau JawaDirektur Pemasaran dan Pengembangan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Indri Septa Respati. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran dan Pengembangan KITB, Indri Septa Respati mengatakan, kawasan komersial di Grand City itu dinamakan town center GBC, dengan luas 26 hektare (ha).

Di kawasan komersial ini akan ada rumah sakit (RS), factory outlet, dan ritel komersial lainnya. Adapun kawasan itu disiapkan untuk keperluan bisnis lain, seperti restoran, kafe, supermarket, dan sekolah vokasi.

Lalu, ada juga ruang kantor modern dan fleksibel yang ideal untuk berbagai jenis usaha, memenuhi kebutuhan para profesional masa kini, serta hunian vertikal untuk para pekerja di GBC yang dilengkapi dengan solar panel.

“Keunggulan dari KITB ini kami tidak akan mix and match tenant yang sama dengan jenis bisnis yang sama. Jadi kami akan beri peluang masing-masing bisnis itu satu, misalnya rumah sakit itu satu, ritel komersial satu. Kami tidak membuat satu bisnis bertabrakan dengan satu bisnis lain,” ucap Indri.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya