LRT Jabodebek Ajak Brand Pasang Nama di Stasiun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - LRT Jabodebek membuka layanan naming rights bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memasang nama brand-nya di stasiun-stasiun LRT. Saat ini, seluruh stasiun LRT Jabodebek masih tersedia untuk naming rights.
Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan program itu bisa meningkatkan brand awareness perusahaan.
“Sebagai penyedia layanan transportasi massa, KAI memiliki jangkauan luas dengan memiliki 18 stasiun,” kata Mahendro dikutip dari keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga: Aturan Buka Puasa di KRL, LRT, MRT, dan TransJakarta
1. Nama brand atau perusahaan juga akan ditampilkan di berbagai media
Melalui program naming rights itu, nama mitra perusahaan atau brnad yang bekerja sama akan ditampilkan di Access by KAI, website KAI dan penempatan pada signage, wayfinding, peta jalur, announcement, dan publikasi lainnya terkait stasiun-stasiun LRT Jabodebek yang dikelola oleh KAI.
“Stasiun Jati Mulya dan Stasiun Harjamukti yang merupakan stasiun awal dan akhir, Stasiun Halim dan Stasiun Cikoko sebagai Stasiun yang terintegrasi dengan Kereta Cepat Whoosh dan KAI Commuter, serta Stasiun Cawang yang merupakan stasiun central akan sangat menguntungkan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan eksposur merek mereka," ujar Mahendro.
2. LRT kejar pos pendapatan di luar angkutan penumpang
Editor’s picks
Adapun naming rights ini merupakan upaya LRT Jabodebek memperoleh pendapatan di luar bisnis angkutan penumpang.
"Kami sangat terbuka terhadap program naming rights ini, karena merupakan pemanfaatan aset untuk menciptakan pendapatan diluar angkutan penumpang dan meningkatkan pelayanan kami secara keseluruhan," tutur Mahendro.
Baca Juga: LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan Sehari, Waktu Tunggu cuma 6 Menit!
3. Naming rights sudah diimplementasikan di stasiun KAI
Program naming rights ini juga merupakan bagian dari upaya optimalisasi pendapatan melalui komersialisasi aset perusahaan yang telah dijalankan oleh KAI sebagai induk perusahaan.
Program itu sudah diimplementasikan di Stasiun BNI City, dan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.