Jurus Anak Usaha Pelindo Bikin Kapal Kargo Gak Kelamaan Bongkar Muat

Ada pemantauan real-time

Jakarta, IDN Times - Subholding Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) menerapkan pemantauan langsung alias secara real-time terhadap proses bongkar muat kapal di pelabuhan non-petikemas yang dikelola SPMT.

Direktur Utama SPMT, Ari Henryanto mengatakan pemantauan secara real-time itu dilakukan secara digital.

“Digitalisasi adalah membantu sistem bongkar muat mulai dari plotting layanan, kemudian adalah aktivitas layanan itu sendiri memontir. Di situ dapat diketahui apakah ada keterlambatan pelaksanaan bongkar muat dan seterusnya,” ujar Ari dikutip Rabu, (3/7/2024).

1. Kapal tak bisa terlalu lama melakukan bongkar muat

Jurus Anak Usaha Pelindo Bikin Kapal Kargo Gak Kelamaan Bongkar MuatPelabuhan Sibolga, Sumatra Utara (Sumut). (dok. SPMT)

Ari mengatakan dengan cara itu, kapal tak bisa berlama-lama melakukan bongkar muat. Proses bongkar muat kapal pun menjadi lebih efisien.

“Jadi nanti kargo di hari ini posisi bisa berapa yang dibongkar atau yang dimuat ketahuan posisinya. Dan ini merupakan salah satu hal yang perlu kita hadirkan di seluruh terminal kita,” tutur Ari.

Baca Juga: Pelindo Anggarkan Dana Penanganan Rob Pelabuhan Tanjung Emas Rp1,2 T

2. Bentuk transformasi SPMT

Jurus Anak Usaha Pelindo Bikin Kapal Kargo Gak Kelamaan Bongkar MuatKaryawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memantau pergerakan kapal barang dan bongkar muat nonpetikemas melalui sistem di ruangan Integrated Planning and Control Room (IPCR) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Ari mengatakan digitalisasi yang diterapkan itu termasuk upaya transformasi perusahaan. Dengan pemantauan itu, pihaknya bisa memangkas waktu singgah kapal di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola SPMT.

"Port stay disini jauh lebih baik, jauh lebih baik, apapun ceritanya, port stay sama cargo stay zaman dulu itu tidak ada namamya pengawasan by system. Jadi masing-masing terminal itu mengerjakan sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungan masing-masing," ucap Ari.

3. SPMT operasikan 36 pelabuhan

Jurus Anak Usaha Pelindo Bikin Kapal Kargo Gak Kelamaan Bongkar MuatAktivitas di pelabuhan SPMT Branch Jamrud Nilam Mirah, Surabaya, Selasa (6/2/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Per 1 Juli 2024, SPMT secara resmi melakukan serah terima operasi (STO) di empat terminal strategis, yakni Sibolga, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, dan Bima.

Direktur Strategi dan Komersial SPMT, Rizki Kurniawan mengatakan serah operasi dari Pelindo kepada SPMT tahun 2024 adalah tahapan ketiga dan merupakan lanjutan dari rangkaian serah operasi cabang-cabang Pelindo ke subholding, termasuk ke SPMT sebagai subholding nonpetikemas.

Serah operasi cabang pelabuhan dari Pelindo ke subholding merupakan rangkaian aksi korporasi permurnian dan penataan bisnis Pelindo Group pasca merger Pelindo di Oktober 2021.

Dengan bergabungnya empat cabang baru pada hari ini, yaitu Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun di Kepulauan Riau, Sibolga di Sumatera Utara, dan Bima di Nusa Tenggara Barat, maka akan memperkuat SPMT sebagai operator terminal nonpetikemas di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan SPMT, Fiona Sari Utami menambahkan dengan penambahan empat terminal baru, SPMT kini mengoperasikan total 36 branch pelabuhan. Anak perusahaan SPMT, seperti PT Pelabuhan Tanjung Priok, mengelola 11 branch pelabuhan, sementara PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk mengelola 5 terminal, dan PT Terminal Curah Utama.

"SPMT fokus pada layanan kepelabuhanan untuk terminal nonpetikemas, termasuk terminal curah cair, curah kering, multipurpose, serta terminal kendaraan dan penumpang. Visi SPMT sebagai operator terminal multipurpose adalah menciptakan ekosistem yang memberikan nilai tambah bagi semua pihak terkait," tutur Fiona.

Baca Juga: Bea Cukai Temukan 143 Pelabuhan Tikus di Batam, Hanya 12 yang Resmi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya