Impor Gabus Styrofoam dari China-Taiwan Bikin Pengusaha Lokal Rugi

Pengusaha minta pengenaan safeguard diperpanjang

Intinya Sih...

  • KPPI melakukan penyelidikan perpanjangan BMTP terhadap impor gabus styrofoam dari China, Taiwan, dan Vietnam yang merugikan pengusaha dalam negeri.
  • PT Kofuku Plastic Indonesia (PT KPI) memohon perpanjangan BMTP karena kerugian serius pada industri dalam negeri dan belum optimalnya penyesuaian struktural.

Jakarta, IDN Times - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) tengah melakukan Penyelidikan Perpanjangan Tindakan Pengamanan Perdagangan (BMTP atau safeguard measures) terhadap impor barang expansible polystyrene (EPS) atau gabus styrofoam.

Penyelidikan itu dilakukan karena KPPI menemukan impor produk tersebut yang berasal dari China, Taiwan, dan Vietnam merugikan pengusaha dalam negeri.

Baca Juga: Mendag-Menperin Bicara Empat Mata soal Kebijakan Impor, Ada Apa?

1. Penjualan gabus styrofoam produksi dalam negeri menurun

Impor Gabus Styrofoam dari China-Taiwan Bikin Pengusaha Lokal RugiIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

KPPI menginisiasi penyelidikan perpanjangan BMTP tersebut setelah menerima permohonan resmi dari PT Kofuku Plastic Indonesia (PT KPI) pada 21 Juni 2024.

Ketua KPPI, Franciska Simanjuntak mengatakan, KPPI menemukan fakta adanya bukti awal terkait kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami pemohon.

Berdasarkan bukti awal permohonan penyelidikan perpanjangan yang disampaikan pemohon, kerugian serius atau ancaman kerugian serius tersebut terlihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri yang memburuk pada periode 2021–2023.

“Hal-hal ini, antara lain, penurunan pada produksi, penjualan domestik, produktivitas, kapasitas terpakai, dan laba. Pemohon masih membutuhkan tambahan waktu untuk menyelesaikan penyesuaian strukturalnya secara optimal,” ucap Franciska dalami keterangan resmi, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Asosiasi Industri Minta Pemerintah Perketat Impor Barang Jadi Plastik

2. Pengusaha minta pengenaan safeguard pada impor gabus styrofoam diperpanjang

Impor Gabus Styrofoam dari China-Taiwan Bikin Pengusaha Lokal RugiIlustrasi uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun impor gabus styrofoam itu tercatat dengan nomor kode sistem harmonisasi (harmonized system atau HS) 8 digit 3903.11.10 berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) tahun 2022.

Franciska menambahkan, PT KPI telah menginformasikan realisasi program penyesuaian struktural hingga saat ini yang telah mencapai 27,74 persen. Realisasi itu, menurut PT KPI dalam permohonannya, terbilang kecil.

Sebab pengenaan BMTP selama tiga tahun tidak memberi cukup waktu bagi industri dalam negeri untuk membuat penyesuaian struktural.

“Oleh karena itu, pemohon meminta KPPI untuk memperpanjang pengenaan BMTP agar PT KPI dapat menyelesaikan program penyesuaian struktural dan bersaing dengan barang impor,” kata Franciska.

3. Impor gabus styrofoam terbesar dari Taiwan

Impor Gabus Styrofoam dari China-Taiwan Bikin Pengusaha Lokal Rugiilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 2023, impor utama expansible polystyrene terbesar berasal dari Taiwan dengan pangsa impor sebesar 47,09 persen, diikuti China dengan pangsa pasar 37,56 persen, dan Vietnam 13,36 persen.

Selain ketiga negara tersebut, pangsa impor negara berkembang masih di bawah 3 persen dari total impor pada tahun yang sama.   

Sehubungan dengan hal tersebut, KPPI mengundang semua pihak yang memiliki kepentingan (interested parties) untuk mendaftarkan diri sebagai pihak yang berkepentingan agar dapat mengikuti dengar pendapat (hearing), selambat-lambatnya pada 1 Agustus 2024.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya