Ibu-Ibu Garap Pertanian Berkelanjutan, Bye Pencemaran Lingkungan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendirikan program Kartini Tani Indonesia di 10 daerah yang tersebar di Indonesia.
Program tersebut berbentuk pemberdayaan perempuan di industri pertanian. Para perempuan yang tergabung akan menggarap pertanian berkelanjutan menggunakan produk pupuk organik dan hayati untuk mencegah pencemaran lingkungan.
“Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan kelembagaan, pengembangan agribisnis, peningkatan kompetensi, dan digitalisasi usaha pertanian secara berkelanjutan,” kata Rahmad, dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/2/2024).
Baca Juga: Lahan Pertanian Menyusut, Mentan: Solusinya adalah Food Estate!
1. Pupuk Indonesia gelontorkan pupuk organik
Adapun program Kartini Tani Indonesia dilaksanakan Pupuk Indonesia melalui Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia Grup (PIKA PI Grup). Dalam rangka HUT PIKA PI ke-8, Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk organik NPK Phonska Alam kepada para petani perempuan yang ikut dalam program Kartini Tani Indonesia. Pupuk tersebut memiliki kandungan hara N, P, dan K yang mudah larut, seimbang, dan terstandar.
“Kami percaya bahwa dengan menyediakan berbagai pupuk organik bagi pertanian yang sehat, mampu mencapai ketahanan pangan Indonesia,” ucap Rahmad.
Baca Juga: Airlangga Bagikan 1.000 Kupon Diskon Pupuk ke Petani di Bekasi
Editor’s picks
2. Perempuan tak hanya dilibatkan pada proses awal pertanian
Program tersebut tak hanya mendukung penggunaan pupuk organik, tapi juga mengajak perempuan terlibat secara lebih aktif ke dalam industri pertanian agar dapat meningkatkan keragaman perspektif dan ide dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah petani perempuan Indonesia tercatat sebanyak 4,2 juta orang atau mencapai 14,4 persen dari total petani Indonesia sejumlah 29,3 juta orang. Jumlah tersebut dianggap bisa memberi dampak yang signifikan bila diberdayakan secara maksimal.
Oleh sebab itu, perempuan dilibatkan dalam aktivitas pertanian dari awal sampai akhir (on-farm sampai off-farm).Di samping itu, sektor peternakan, perkebunan, pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan, juga diharapkan dapat berjalan lebih komprehensif.
“Pupuk Indonesia akan melakukan implementasi program ini secara bertahap hingga Desember 2024 dengan membentuk Kartini Tani di berbagai daerah, memberikan usulan pengembangan usaha tani, mengadakan pelatihan on site, pendampingan usaha tani, jambore Kartini Tani, hingga melakukan evaluasi,” ujar Rahmad.
3. Kartini Tani juga terapkan digitalisasi pertanian
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PIKA PI Grup, Tata Rahmad Pribadi mengatakan, program Kartini Tani turut menerapkan digitalisasi pertanian untuk mempermudah pemantauan kualitas produk pertanian, dan juga meningkatkan efisiensi.
“Rata-rata kalau di daerah belum mengenal digitalisasi, jadi ini supaya berkelanjutannya jauh lebih bisa dipantau. Kapan panen, kapan harus tanam bisa lebih dipantau,” ujar Tata.