Holding BUMN Pangan Bakal Lepas Bisnis Pabrik Kondom

Bakal dilepas ke Biofarma

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN Pangan IDFOOD dengan induk PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan melakukan divestasi atau melepas anak usahanya, yakni PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB).

PT MRB adalah anak usaha RNI yang memproduksi kondom di Bandung, Jawa Barat. MRB memproduksi kondom dengan merek Artika dan Long Love.

Baca Juga: Keuangan Anak Holding ID Food Masih Merah, Bos RNI: Tahun Ini Positif

1. RNI mau lepas lini bisnis yang tak bergerak di sektor pangan

Holding BUMN Pangan Bakal Lepas Bisnis Pabrik KondomPabrik Mitra Rajawali Banjaran milik Holding BUMN Pangan IDFOOD yang memproduksi kondom di Bandung, Jawa Barat. (dok. MRB)

RNI yang kini sudah berdiri sebagai induk Holding BUMN Pangan akan menajamkan fokusnya di bisnis pangan. Oleh sebab itu, RNI akan melepas lini bisnis yang tidak termasuk dalam sektor pangan.

"Ke depan nanti, anak anak perusahaan yang tidak terkait pangan langsung ini akan kita divest dalam rangka refocusing bisnis kita sebagai holding BUMN pangan," ujar Direktur Utama IDFOOD, Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga: Holding BUMN Pangan ID Food Punya Bisnis Kondom, Ini Asal-Usulnya 

2. Pabrik kondom RNI bakal dilepas ke Bio Farma

Holding BUMN Pangan Bakal Lepas Bisnis Pabrik KondomKondom merek Artika yang diproduksi anak usaha Holding BUMN Pangan IDFOOD, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB). (dok. MRB)

Frans mengatakan, proses divestasi ini memang diutamakan dilakukan dengan BUMN. Sebelumnya, IDFOOD sudah menawarkan PT MRB kepada PT Bio Farma (Persero).

"Jadi yang perkebunan kita divest ke PTPN. Kemudian yang alkes farmasi ke Biofarma," ujar Frans.

Baca Juga: Holding BUMN Defend ID Tegaskan Tidak Pernah Kirim Senjata ke Israel 

3. Divestasi PT MRB ke Bio Farma terhalang masalah harga

Holding BUMN Pangan Bakal Lepas Bisnis Pabrik KondomBio Farma ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Meski begitu, proses penawaran divestasi yang telah dilakukan sebelumnya harus tertunda. Sebab, ada ketidakcocokan terkait harga.

"Terkait pabrik Mitra Banjaran di Bandung, tahun lalu kita sudah coba divestasi ke teman kita Bio Farma. Tapi ada ketidakcocokan harga, kita tunda," tutur Frans.

Di sisi lain, IDFOOD juga tengah melakukan penyehatan perusahaan sebelum melanjutkan kembali proses divestasi pabrik kondom tersebut.

"Ini kita mau melakukan penyehatan bersama dulu. Kebetulan kita punya anak usaha Rajawali Nusindo yang distribusi alkes farmasi cukup banyak. Di alkes farmasi itu ada (ketentuan) TKDN. Salah satu syarat si distributor tak hanya distribusi tapi harus punya produksi," ucap Frans.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya