GM, Produsen Chevrolet hingga Wuling PHK Lebih dari 1.000 Karyawan
Intinya Sih...
- General Motors (GM) melakukan PHK massal terhadap lebih dari 1.000 karyawannya di seluruh dunia, terutama di divisi perangkat lunak dan pelayanan.
- PHK tersebut menyasar sekitar 1,3 persen dari total 76 ribu karyawan tetap GM secara global per akhir 2023, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi biaya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - General Motors (GM) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap lebih dari 1.000 karyawannya yang tersebar di seluruh dunia.
Sebagai informasi, GM adalah perusahaan otomotif yang bermarkas di Detroit, Michigan, Amerika Serikat (AS) yang memproduksi kendaraan di 37 negara dalam sembilan merek, di antaranya Chevrolet, Buick, Cadillac, GMSV, Baojun, dan Wuling.
Dilansir CNBC, Rabu (21/8/2024), PHK itu ditujukan kepada divisi perangkat lunak (software), dan pelayanan (services). Perusahaan dikabarkan memang ingin melakukan pemangkasan di divisi tersebut.
1. Ada 600 orang karyawan di kantor pusat kena PHK
Perusahaan membenarkan kabar tersebut sejak awal pekan ini. Di kantor pusatnya di Detroit, ada sekitar 600 karyawan yang terimbas PHK.
"Saat kita membangun masa depan GM, kita harus menyederhanakan demi kecepatan dan keunggulan, membuat pilihan yang berani, dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak terbesar," bunyi pernyataan perusahaan.
Baca Juga: Mastercard Dikabarkan PHK 1.000 Karyawan secara Global
2. PHK terjadi setelah pergantian pemimpin
Editor’s picks
Jumlah karyawan yang di-PHK itu mewakili sekitar 1,3 persen dari 76 ribu karyawan tetap GM secara global per akhir 2023. Adapun keputusan pahit itu dibuat kurang dari enam bulan setelah pergantian pimpinan, termasuk kepergian mantan eksekutif Apple Mike Abbott pada Maret lalu karena alasan kesehatan.
Dilansir Barron’s, GM menyatakan pada Maret bahwa perusahaan mempekerjakan Jens Peter Clausen, yang sebelumnya bekerja untuk Alphabet dan Tesla untuk memimpin GM Manufacturing.
"Akibatnya, kami mengurangi beberapa tim dalam organisasi perangkat lunak dan layanan," tulis GM.
Divisi yang terdampak PHK itu dipimpin oleh Baris Cetinok dan Dave Richardson, mencakup area seperti infotainment kendaraan, layanan OnStar, dan sistem bantuan pengemudi canggih bernama Super Cruise.
3. GM batal luncurkan produk saingan Tesla
Dilansir Times of India, PHK tersebut mengikuti upaya GM untuk mengurangi biaya di tengah kekhawatiran industri akan potensi penurunan dan investasi signifikan dalam kendaraan listrik dan kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak.
GM baru-baru ini menghadapi tantangan dengan masalah perangkat lunak di Chevy Blazer EV, termasuk layar infotainment kosong dan pesan kesalahan pengisian daya. Perusahaan mengeluarkan pemberitahuan penghentian penjualan paada Desember lalu karena masalah ini, yang dicabut pada Maret.
PHK tersebut juga terjadi setelah GM membatalkan program Ultra Cruise, pesaing sistem Full Self-Driving milik Tesla.