Bulog Ajak Pelaku Industri Inggris-China Bahas Ketahanan Beras

Bulog gelar Indonesia International Rice Conference

Badung, IDN Times - Perum Bulog menggelar Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 di Nusa Dua, Bali yang dihadiri pelaku industri pertanian dari 18 negara, mulai dari pelaku industri Tanah Air, Britania Raya, Afrika Selatan, Korea Selatan (Korsel), China, Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), India, hingga negara-negara Asia Tenggara.

Dalam forum internasional itu, ada beberapa isu yang dibahas, terutama terkait ketahanan pangan khususnya beras. Selain itu, juga keterjangkauan harga.

1. Industri hadapi tantangan perubahan iklim hingga geopolitik

Bulog Ajak Pelaku Industri Inggris-China Bahas Ketahanan Berasilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog, Sonya Mamoriska Harahap mengatakan, forum tersebut akan membahas berbagai isu, seperti perubahan iklim, gangguan ekonomi dan ketegangan geopolitik yang memperumit lanskap produksi, dan distribusi beras.

Dia menambahkan, isu-isu tersebut harus dihadapi demi mencapai ketahanan pangan, khususnya beras.

“Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekedar kelangsungan hidup. Hal ini berarti mampu bertahan di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang dapat mempertahankan produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini,” tutur Sonya.

Baca Juga: Bulog Lanjutkan Salurkan Bansos Beras 10 Kg demi Kendalikan Inflasi

2. Inovasi dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas beras

Bulog Ajak Pelaku Industri Inggris-China Bahas Ketahanan BerasFAMSUN Indonesia berpartisipasi dalam International Rice Conference (IIRC) 2024 di Nusa Dua, Bali. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain membahas tantangan yang dihadapi, forum tersebut juga akan membahas inovasi-inovasi yang diwujudkan pelaku industri yang bisa menjadi solusi meningkatkan produktivitas beras.

Oleh sebab itu, banyak pelaku industri dari berbagai negara berpartisipasi dalam acara tersebut dengan membuka pameran terkait produk-produk inovasinya yang dibuat untuk mendorong produktivitas sektor pertanian.

Salah satu pelaku industri yang berpartisipasi ialah Famsun Indonesia, perusahaan yang menyediakan solusi terpadu untuk pabrik pakan ternak, biji-bijian, hingga mesin-mesin yang dibutuhkan untuk sektor pertanian, khususnya beras.

Sales Director Famsun Indonesia, Agus Setiawan mengatakan, Famsun menyediakan sarana penggilingan beras, silo, pengering beras, dan sebagainya yang bisa membantu produsen beras mengolah padi menjadi beras berkualitas tinggi.

“Untuk agriculture ini baru kita galakkan. Melalui IIRC ini kami harap bisa memperluas networking, karena di sini banyak pelaku usaha beras yang market kita juga, termasuk Bulog juga,” tutur Agus.

Agus mengatakan, perusahaan menyoroti rencana pemerintah mendongkrak produksi beras di kawasan Papua. Menurutnya, Famsun punya kapabilitas membantu mencapai cita-cita tersebut dengan produknya, yakni Green Terminal.

“Di Papua misalnya mereka produksi beras nantinya, ya kita simpan dulu di sana, saat paceklik baru stoknya dikeluarkan. Nah Green Terminal itu nanti ada conveyor-nya, dryer-nya, silonya, dan sebagainya karena padi kan sebelum disimpan di silo harus dikeringkan dulu,” ujar Agus.

3. Peluang Bulog perbesar bisnis komersial

Bulog Ajak Pelaku Industri Inggris-China Bahas Ketahanan BerasPengamat ekonomi pertanian, Bustanul Arifin. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi pertanian, Bustanul Arifin mengatakan bahwa melalui acara ini, Bulog akan dipertemukan pelaku industri lainnya. Harapannya, Bulog makin bisa mendongkrak bisnis komersialnya usai berdiskusi dengan partisipan dan inovator produk pertanian.

“Bulog pelan-pelan mengarah pada komersial, tapi ini membina kepercayaan. Karena kita paham yang datang pasti lebih banyak traders daripada akademisi. Mereka memang untuk berdagang, dan itu bagus, show itu penting,” kata Bustanul.

Baca Juga: Diminta Serap 600 Ribu Ton Gabah, Bulog Kerja Sama dengan Pengusaha

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya