Berkat Digitalisasi, 40 Ribu Nelayan Bisa Upgrade Kehidupan

Digitalisasi pangan harus dilakukan secara menyeluruh

Jakarta, IDN Times - Digitalisasi dalam sektor pangan, termasuk perikanan telah berjalan di Indonesia.

Digitalisasi sektor pangan sendiri menjadi sorotan Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO). Salah satu pelaku digitalisasi sektor pangan di Indonesia adalah Aruna.

Perwakilan Aruna, yakni Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, turut berpartisipasi dalam Digital Agriculture Solutions Forum (DASF) 2023 yang digelar FAO di Bangkok, Thailand.

1. Sebanyak 40 ribu nelayan dapat peningkatan standar hidup

Berkat Digitalisasi, 40 Ribu Nelayan Bisa Upgrade KehidupanStartup perikanan asal Indonesia, Aruna (dok. Aruna)

Aruna sendiri kini telah menggaet 40 ribu nelayan dalam ekosistemnya. Menurut Utari, Aruna telah menciptakan 50 persen peningkatan pada standar kehidupan Nelayan Aruna.

Secara lebih umum, dengan ragam aktivitas dan inisiasi bisnis, sebanyak 108 ribu orang, terutama mereka yang tinggal di wilayah pesisir Indonesia telah mendapatkan dampak positif dari keberadaan Aruna.

"Kami berupaya untuk menjaga engagement kami dengan komunitas pesisir, sekaligus mengenalkan mereka pada teknologi sederhana Aruna yang dapat mereka gunakan untuk pencatatan profil dan transaksi mereka. Lebih dari itu, Aruna juga memberi pendampingan terkait keberlanjutan ekosistem laut kepada para nelayan," kata Utari dikutip dari keterangan resmi, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: KKP Kembangkan Pulau Pasaran Jadi Percontohan Kampung Nelayan Maju

2. Aruna pantau rantai pasok perikanan

Berkat Digitalisasi, 40 Ribu Nelayan Bisa Upgrade KehidupanAruna Kios (dok. Aruna)

DASF 2023 menyoroti inovasi digital berperan besar dalam pengembangan ekosistem hidup, yang mempengaruhi keamanan pangan dunia.

Adapun Aruna sendiri mengembangkan aplikasi internal yang menjadi amunisi utama untuk meringkas rantai pasok perikanan di Indonesia dan menjamin ketertelusuran produk-produk Aruna. Mulai dari asal ikan, kapal yang dipakai oleh nelayan untuk menangkap ikan dapat teridentifikasi. Dengan demikian, seluruh konsumen Aruna mendapatkan keamanan dalam konsumsi produk perikanan yang aman dan bertanggung jawab.

"Dengan hal tersebut, didukung pula dengan jaminan ketertelusuran produk kami, konsumen pun akan merasa aman," ujar Utari.

3. Digitalisasi di sektor pangan harus menyeluruh

Berkat Digitalisasi, 40 Ribu Nelayan Bisa Upgrade KehidupanDigital Agriculture Solutions Forum (DASF) 2023 yang digelar Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) di Bangkok, Thailand. (dok. Aruna)

Aruna sendiri melihat ekosistem yang ada di internal sejalan dengan harapan FAO. Senior Economist dan Stream Leader FAO Regional Office for Asia and the Pacific, Aziz Elbehri mengatakan digitalisasi di sektor pangan harus dilakukan secara holistik.

"Mulai dari bagaimana kita dapat meringkas rantai pasok, menjamin ketertelusuran produk, hingga mengamankan ketersediaan sumber daya bagi generasi yang akan datang,” beber Aziz.

FAO sendiri berharap, para inovator di sektor pangan lainnya dapat menuangkan ambisinya ke dalam aksi nyata, sehingga dampaknya terhadap sektor tersebut akan makin terasa.

“Ambisi harus dibentuk bersama, kemudian direalisasikan melalui tindakan nyata. Ambisi dibentuk melalui cerita, pengalaman, perjalanan. Baru setelah itu, kami mengadakan sesi untuk saling bertukar inisiatif demi berkembangnya ekosistem agrikultur digital yang lebih inovatif," kata Aziz.

Baca Juga: Soal Transformasi Perikanan, Aruna: Bukan Rombak Ekosistem yang Ada

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya